Antusiasme Warga Kedungsumur dalam Jihad Rawat Kali, Bersama Wujudkan Sungai Bersih dan Berkah

257

Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news|Sungai yang bersih bukan hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan semangat gotong royong yang tinggi, ratusan warga Desa Kedungsumur, Kecamatan Krembung, bersama ASN Sidoarjo, anggota Kodim 0816 Sidoarjo, serta Polresta Sidoarjo, turun langsung dalam kegiatan Jihad Rawat Kali pada Minggu (16/2/25)

Kegiatan ini difokuskan pada pembersihan Afvoer Kedungkampil dan saluran primer Kanal Porong, yang selama ini dipenuhi oleh tumbuhan enceng gondok dan sampah rumah tangga. Aksi ini merupakan bagian dari program yang terus dikampanyekan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan yang bersih dan sehat bagi masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo, Fenny Apridawati, yang secara langsung memimpin jalannya kerja bakti bersama warga dan para aparat. Dengan penuh semangat, semua peserta bergotong royong mengangkat enceng gondok, mengumpulkan sampah, dan membersihkan bantaran sungai agar kembali terlihat rapi dan asri.

Sejak pagi, suasana di sekitar sungai sudah ramai oleh warga yang membawa alat-alat kebersihan seperti cangkul, sabit, dan karung untuk mengangkut sampah. Tanpa ragu, mereka turun langsung ke air, menyisir sungai, dan mengangkat berbagai jenis sampah yang menumpuk. Beberapa warga juga terlihat membawa perahu kecil untuk menjangkau bagian tengah sungai yang lebih sulit diakses.

Di tengah jalannya kegiatan, awak media Pilarcakrawala menyempatkan diri untuk mewawancarai Kepala Desa Kedungsumur, Munthalib, yang juga turun langsung membantu membersihkan sungai.

“Kami sangat mengapresiasi antusiasme warga dalam kegiatan ini. Sungai adalah bagian penting dari kehidupan kita, sehingga merawatnya harus menjadi tanggung jawab bersama. Jika sungai kita bersih, dampaknya bukan hanya pada kesehatan dan lingkungan, tetapi juga pada kesejahteraan ekonomi warga,” ujar Munthalib.

Ia berharap Jihad Rawat Kali bisa menjadi agenda rutin di Desa Kedungsumur, sehingga kebersihan sungai tetap terjaga dalam jangka panjang.

Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati, yang hadir dalam kegiatan ini, memberikan apresiasi tinggi atas partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan sungai. Menurutnya, program Jihad Rawat Kali akan berhasil jika ada keterlibatan langsung dari masyarakat.

“Air adalah sumber kehidupan kita. Kami sangat mengapresiasi jika setelah Jihad Rawat Kali ini, warga juga ikut memelihara dan merawat sungai. Jangan hanya bersih saat kerja bakti, tetapi harus terus dijaga setiap hari,” ujarnya.

Fenny juga mengingatkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan ke sungai harus dihentikan. Menurutnya, langkah kecil seperti menyediakan tempat sampah di sekitar sungai dan mengelola limbah rumah tangga dengan baik bisa memberikan dampak besar dalam menjaga kebersihan sungai.

Selain itu, ia juga mengimbau warga agar mulai membangun rumah dengan menghadap ke sungai, bukan membelakangi. Hal ini, menurutnya, akan menumbuhkan rasa memiliki terhadap sungai, sehingga masyarakat lebih peduli dalam menjaganya.

“Mulai sekarang, tidak boleh ada lagi rumah yang membelakangi sungai. Jika kita membangun rumah menghadap sungai, kita akan lebih menghargai dan merawatnya. Sungai adalah sumber kehidupan manusia, bukan tempat pembuangan,” tegasnya.

Lebih dari sekadar menjaga kebersihan lingkungan, Fenny juga melihat potensi besar yang bisa dikembangkan jika sungai di Sidoarjo tetap bersih dan terawat. Menurutnya, sungai yang bersih bisa menjadi daya tarik wisata, terutama di desa-desa yang memiliki potensi ekonomi berbasis UMKM.

“Kalau bersih, Kanal Porong ini bisa dijadikan tempat wisata dan mendukung kampung wisata UMKM di Kabupaten Sidoarjo,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Desa Kedungsumur selama ini dikenal sebagai kampung jajanan, yang menjadi pusat berbagai kuliner khas Sidoarjo. Dengan keberadaan sungai yang bersih dan tertata, desa ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai kampung wisata UMKM, yang akan menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan perekonomian warga.

Seiring berakhirnya kegiatan pada siang hari, warga tampak puas dengan hasil kerja keras mereka. Sungai yang sebelumnya penuh sampah dan enceng gondok kini terlihat lebih bersih dan alirannya kembali lancar.

Banyak warga berharap agar kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin, sehingga kebersihan sungai tidak hanya terjaga sesaat, tetapi dalam jangka panjang.

“Kami ingin kegiatan ini dilakukan secara berkala. Kalau sungai bersih, kami juga lebih nyaman dan sehat. Anak-anak juga bisa bermain tanpa khawatir terkena penyakit akibat air yang kotor,” kata salah satu warga yang ikut serta dalam kerja bakti.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo pun berkomitmen untuk terus mendukung gerakan ini, baik melalui penyediaan fasilitas kebersihan, edukasi lingkungan, maupun program pemberdayaan masyarakat agar semakin peduli terhadap kelestarian sungai.

Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, Sidoarjo diharapkan bisa menjadi daerah yang dikenal dengan sungai-sungainya yang bersih, sehat, dan lestari. Jika seluruh desa di Sidoarjo ikut serta dalam gerakan ini, bukan tidak mungkin Sidoarjo akan menjadi contoh daerah dengan pengelolaan sungai terbaik di Indonesia.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.