SIDOARJO~www.pilarcakrawala.news|Proyek Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) di Desa Sumokali, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi sorotan publik. Proyek yang seharusnya memberikan akses air bersih bagi masyarakat ini justru menuai keluhan akibat terbengkalai dan menimbulkan masalah baru di lingkungan sekitar.
Pantauan langsung di lokasi pada Sabtu (7/12/2024) menunjukkan material tanah bekas galian pipa berserakan di tepi jalan desa. Kondisi ini tidak hanya mengganggu estetika lingkungan tetapi juga membahayakan pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut. Bahkan, sebuah mobil pengadaan milik pelaksana proyek dilaporkan amblas di lokasi bekas galian pipa PDAM.
Ketika ditemui di lokasi proyek, seorang pria bernama Mulyadi yang mengaku sebagai pelaksana proyek memberikan tanggapan mengejutkan. Ia meminta agar proyek SPAM tersebut tidak diberitakan terlebih dahulu.
“Seharusnya jangan diberitakan dulu, Mas,” ujar Mulyadi sambil duduk bersama tiga rekannya di bawah terowongan jalan Tol Sumokali.
Ketika ditanya terkait penyebab proyek terbengkalai, Mulyadi berdalih bahwa para pekerja sedang diberi libur selama dua hari. “Hari ini akan kita kerjakan lagi, nunggu material urug datang,” tambahnya.
Namun, klaim ini langsung dibantah oleh warga setempat. Menurut As’ad, salah satu warga, proyek SPAM tersebut telah terbengkalai selama berbulan-bulan.
“Sudah sejak September lalu tidak ada aktivitas. Tumpukan karung dan tanah bekas galian dibiarkan begitu saja. Kurang lebih sudah tiga bulan ini kondisinya seperti ini,” tegas As’ad.
Salah satu insiden yang memperkuat keluhan warga adalah amblasnya mobil pengadaan milik pelaksana proyek di bekas galian pipa PDAM. Tanah yang tidak dipadatkan kembali dengan baik setelah penggalian menyebabkan jalan menjadi rawan ambles, bahkan untuk kendaraan proyek sendiri.
“Ini menunjukkan bahwa kondisi tanah bekas galian sangat membahayakan. Warga saja sudah khawatir melintas, apalagi kalau hujan, risiko kecelakaan semakin besar,” ujar As’ad menambahkan.
Isu lain yang mencuat adalah ketiadaan rambu pengamanan di lokasi proyek. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga dan pengguna jalan. Mulyadi mengklaim bahwa rambu-rambu pengamanan sudah dipasang, namun dihilangkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa tidak ada satu pun rambu pengamanan yang terpasang. Kondisi ini semakin memperkuat keluhan warga yang merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut.
Tidak tinggal diam, warga telah melaporkan kasus ini kepada Plt Bupati Sidoarjo, Subandi. Melalui pesan WhatsApp, Plt Bupati berjanji akan mengawal kasus proyek SPAM yang belum jelas penyelesaiannya tersebut.
“Plt Bupati sudah menerima laporan kami. Beliau berjanji akan mengawal langsung proyek ini agar segera selesai,” ungkap salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Warga Desa Sumokali berharap agar proyek SPAM ini segera diselesaikan, mengingat pentingnya akses air bersih bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, mereka juga meminta pihak terkait untuk bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan selama proyek berlangsung.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan lebih lanjut terkait langkah penyelesaian dari pihak pelaksana proyek maupun pemerintah daerah. Proyek SPAM yang semula diharapkan menjadi solusi kini justru menjadi masalah yang membutuhkan perhatian serius.(ED s)