BAZNAS Sidoarjo Kembali Hadirkan Kepedulian Nyata: Bantu Warga Difabel dan Dhuafa di Waru dan Sekitarnya
SIDOARJO~www.pilarcakrawala.news|Di tengah gencarnya upaya membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan sosial, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan kiprah nyatanya. Pada Selasa, 27 Mei 2025, Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Saldju Sodar yang akrab disapa Gus Jajuk, turun langsung ke tengah masyarakat dalam agenda penyaluran bantuan sosial yang sarat makna kemanusiaan.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, ini tak sekadar menjadi rutinitas penyaluran zakat, infak, dan sedekah. Lebih dari itu, hadirnya Gus Jajuk bersama tim merupakan bentuk nyata dari ketulusan dan kepedulian yang mendalam terhadap warga yang selama ini hidup dalam keterbatasan, baik secara ekonomi maupun fisik. Dalam kegiatan tersebut, Gus Jajuk didampingi oleh Achmad Hamdani, Kepala Bidang Distribusi BAZNAS Sidoarjo.
Di sela kegiatan, sejumlah warga difabel dan lansia menerima bantuan alat bantu fisik seperti kursi roda, tongkat jalan, serta alat bantu dengar. Mereka yang selama ini hidup dalam keterbatasan, seolah kembali mendapatkan harapan baru untuk bisa menjalani hari-hari dengan lebih bermartabat.
Salah satunya adalah Adi Dwi Saputro (33), warga RT 09 RW 02, yang menerima kursi roda. Sejak mengalami kecelakaan saat duduk di bangku SMP, Adi tak mampu lagi menekuk punggung dan kaki. Namun hari ini, wajahnya tampak bersinar penuh syukur saat menerima kursi roda dari tangan langsung Ketua BAZNAS.
Kemudian ada Kasti, perempuan lansia yang juga tinggal di RT 09 RW 02. Selama bertahun-tahun ia menderita pengapuran yang membuat setiap langkah terasa nyeri. Bantuan tongkat jalan berkaki empat dari BAZNAS menjadi jawaban atas perjuangan sunyinya melawan rasa sakit.
Tak hanya itu, Susi Puspitasari, seorang pedagang kecil yang selama ini kesulitan berkomunikasi dengan pembeli karena gangguan pendengaran, akhirnya bisa tersenyum lega. Ia menerima alat bantu dengar yang sangat dibutuhkan demi kelangsungan usahanya.
Sementara itu, Ibu Martini, warga RT 08 RW 02, juga menerima kursi roda. Ia telah lama menderita stroke dan harus bergantung pada bantuan orang lain. Ironisnya, sang anak kini juga mengidap polio dan harus menjalani terapi rutin setiap minggu. Di tengah kondisi tersebut, bantuan ini menjadi pelita harapan di tengah gelapnya beban hidup.
Bantuan juga diberikan kepada Sunarmi, seorang perempuan lanjut usia yang hidup sebatang kara dan mengalami keterbatasan fisik. Kini, dengan alat bantu jalan dari BAZNAS, ia bisa kembali menjalani aktivitas harian dengan lebih aman dan nyaman.
Selain itu, Muhammad Nurul Amin, warga muda dari RT 09 RW 02 yang mengalami kelumpuhan sejak lahir, juga mendapatkan kursi roda untuk membantunya lebih mandiri. Tak ketinggalan Soekarno dan Sigianto, dua warga lansia dari RT 08 RW 02, menerima bantuan tongkat jalan dan alat bantu dengar sebagai upaya peningkatan kualitas hidup mereka di usia senja.
Masih dalam rangkaian kegiatan sosial yang sama, Gus Jajuk juga menyerahkan bantuan biaya hidup kepada 9 warga Desa Kureksari, Kecamatan Waru. Bantuan ini ditujukan bagi keluarga-keluarga yang berada dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit. Harapannya, mereka dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Tak hanya fokus pada bantuan fisik dan konsumtif, BAZNAS Sidoarjo juga menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan Islam dan sekolah dasar negeri di wilayah Sidoarjo mendapatkan bantuan biaya pendidikan.
MI Mathlaul Ulum, Desa Sidomulyo, Kecamatan Krian, menerima bantuan yang diserahkan langsung oleh Achmad Saleh, Wakil Ketua III Bidang Keuangan.
Untuk SDN Sidomojo, bantuan disalurkan langsung oleh Abdul Ghoni, staf Fundraising BAZNAS Sidoarjo.
Bantuan pendidikan juga diterima oleh MI Al Fudlolah di Kecamatan Porong, yang diserahkan oleh Alfin Nur H, Kabid Fundraising, bersama Drs. Ilhamuddin, Wakil Ketua IV.
Tidak hanya itu, SDN Suwalo 2 di Kecamatan Balongbendo juga mendapatkan bantuan berupa partisipasi pembangunan fasilitas ibadah berupa mushola.
Kegiatan ini hanyalah salah satu dari sekian banyak bentuk kepedulian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo yang terus bergerak mendekat ke tengah-tengah masyarakat. Dalam setiap langkahnya, BAZNAS tidak hanya menjalankan mandat pengelolaan zakat, tetapi juga menghadirkan harapan dan solusi nyata bagi masyarakat yang kerap kali luput dari perhatian.
“Zakat bukan sekadar kewajiban umat Islam, tetapi juga jembatan sosial antara yang mampu dan yang membutuhkan. Melalui zakat, kita bisa menghadirkan keadilan sosial dan memperkuat ukhuwah islamiyah,” ungkap Gus Jajuk di sela kegiatan.
Kehadiran BAZNAS di desa-desa, menyapa satu per satu warga, membawa bantuan yang sesuai kebutuhan, adalah cermin nyata bagaimana zakat bisa menjadi instrumen perubahan sosial. Kegiatan hari ini bukan sekadar penyaluran bantuan, melainkan sebuah gerakan cinta dan solidaritas kemanusiaan yang terus digaungkan dari bumi Sidoarjo untuk Indonesia yang lebih peduli dan berdaya.( ED s )