Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news| Dalam rangka mendukung program strategis nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait Ketahanan Pangan Bergizi (P2B), jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur terus menunjukkan dedikasinya sebagai bagian dari solusi pembangunan berkelanjutan. Di bawah komando Kapolda Jatim dan Kapolresta Sidoarjo, POLRI kini semakin aktif turun ke lapangan, tak hanya menjaga ketertiban, tetapi juga mendorong produktivitas pangan di desa-desa.
Salah satu aksi nyata tersebut tampak di Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Pada hari Selasa (24/6/2025), Babinkamtibmas Desa Jiken, AIPTU M. Subandik, melaksanakan giat Ketahanan Pangan Nasional dengan melakukan pendampingan serta pengecekan lahan pertanian padi milik warga. Lahan tersebut kini dijadikan proyek percontohan program P2B sebagai bentuk swasembada pangan lokal yang diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan desa.
Langkah ini bukanlah inisiatif pribadi semata, tetapi bagian dari gerakan terpadu yang berangkat dari arahan langsung Kapolresta Sidoarjo Kombespol Christian Tobing, yang menekankan pentingnya sinergi antara institusi keamanan dan masyarakat dalam membangun ketahanan pangan yang mandiri, sehat, dan berkelanjutan. Merespons instruksi tersebut, Kapolsek Tulangan AKP Abdul Collil, SH dengan sigap menggerakkan seluruh Babinkamtibmas di wilayah hukum Polsek Tulangan untuk terlibat aktif dalam program-program pangan bergizi di desa-desa.
Saat menyusuri hamparan sawah hijau di Desa Jiken, AIPTU M. Subandik tak hanya meninjau kondisi lahan, tetapi juga berdiskusi langsung dengan para petani. Ia mencatat keluhan, menampung aspirasi, dan mencarikan solusi cepat atas persoalan-persoalan teknis yang mereka hadapi, mulai dari kendala pengairan, kelangkaan pupuk subsidi, hingga ancaman hama yang datang akibat perubahan cuaca ekstrem.
“Kami dari POLRI hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga ikut andil dalam menjaga ketersediaan pangan rakyat. Ketahanan pangan dimulai dari sawah dan ladang. Di sinilah kita harus hadir, mendampingi, dan memberi semangat,” ujar AIPTU M. Subandik dengan penuh semangat saat berbincang dengan petani setempat.
Menurutnya, ketahanan pangan tidak bisa dicapai hanya melalui kebijakan dari atas. Harus ada gerakan bersama yang dimulai dari tingkat desa. Oleh karena itu, dirinya berkomitmen untuk terus aktif mendorong warga Desa Jiken agar mampu memanfaatkan potensi pertanian yang mereka miliki semaksimal mungkin.
Salah satu petani, Pak Wito (52), yang ikut hadir dalam pendampingan tersebut, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Babinkamtibmas. “Kami merasa ditemani. Bukan hanya diajak ngobrol, tapi benar-benar diberi arahan. Biasanya petani jalan sendiri, sekarang kami merasa seperti punya saudara dari kepolisian,” ucapnya haru.
Langkah kecil ini ternyata membawa dampak besar. Warga mulai termotivasi kembali untuk mengolah sawahnya dengan lebih serius. Bahkan, beberapa petani muda yang sebelumnya kurang tertarik pada sektor pertanian kini mulai menunjukkan antusiasme setelah melihat keterlibatan langsung aparat keamanan dalam mendukung pertanian desa.
Kapolsek Tulangan, AKP Abdul Collil, SH menegaskan bahwa kegiatan pendampingan petani ini merupakan bagian dari visi besar POLRI dalam mendukung pembangunan nasional berbasis kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin membangun paradigma baru bahwa polisi bukan hanya hadir saat ada masalah. Polisi juga hadir dalam proses pembangunan, terutama di sektor strategis seperti pangan. Karena pangan adalah keamanan,” ujarnya.
Program P2B (Pangan Bergizi) di Desa Jiken ini menjadi contoh bagaimana sebuah desa bisa menjadi pusat ketahanan pangan yang kuat jika dibimbing dan didampingi dengan pendekatan yang tepat. Di bawah semangat “POLRI Cinta Petani,” aparat keamanan kini bertransformasi menjadi mitra produktif bagi masyarakat desa.
Dengan pendekatan humanis, POLRI menunjukkan bahwa tugas mulia mereka tak berhenti pada penjagaan hukum, tetapi juga pada perlindungan sumber kehidupan rakyat. Ketika polisi masuk sawah, bukan berarti ada masalah, tapi justru sedang menanam masa depan.
Melalui semangat gotong royong, pendekatan langsung, dan pemanfaatan sumber daya lokal, Desa Jiken kini bukan hanya menjadi ladang padi, tetapi juga ladang harapan. Dan di tengah-tengahnya, hadir sosok Babinkamtibmas yang menjadi jembatan antara kebijakan negara dan kebutuhan nyata rakyat desa.( ED s )