POLRI Hadir di Tengah Masyarakat: Babinkamtibmas Desa Kemantren Dorong Ketahanan Pangan Bergizi Lewat Budidaya Lele

132

Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news|Di tengah tantangan ketahanan pangan global dan meningkatnya kebutuhan akan sumber pangan bergizi yang terjangkau, langkah nyata dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) melalui jajaran Polda Jawa Timur dan Polresta Sidoarjo patut diapresiasi. Dukungan yang terus diberikan terhadap program nasional Ketahanan Pangan Bergizi (P2B) yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi bukti bahwa POLRI tak hanya berdiri sebagai penegak hukum, namun juga sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan di tingkat akar rumput.

Salah satu contoh inspiratif datang dari Desa Kemantren, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Pada hari Selasa (24/6/2025), Babinkamtibmas Desa Kemantren, AIPTU Edy Siswanto, melaksanakan giat Ketahanan Pangan Polresta Sidoarjo dengan meninjau dan mendampingi pemanfaatan lahan pekarangan warga yang kini difungsikan sebagai kolam budidaya ikan lele. Lahan tersebut dimiliki oleh warga setempat, Bapak Dhanu, yang dengan semangat turut berkontribusi dalam upaya swasembada pangan desa melalui peternakan lele skala rumah tangga.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Christian Tobing, yang menegaskan kepada seluruh jajarannya agar mendukung sepenuhnya program ketahanan pangan bergizi nasional. Arahan tersebut diterjemahkan dengan cepat oleh Kapolsek Tulangan, AKP Abdul Collil, SH, yang langsung menggerakkan para Babinkamtibmas di wilayah hukumnya untuk terjun langsung ke lapangan.

Dengan semangat “POLRI Cinta Petani”, AIPTU Edy Siswanto hadir bukan sekadar meninjau, melainkan juga melakukan dialog aktif bersama warga, mendengarkan berbagai kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi oleh pelaku budidaya. Di tengah keterbatasan modal dan pengetahuan teknis masyarakat, peran aktif Babinkamtibmas menjadi sangat strategis dalam mengarahkan, memberikan edukasi, serta memfasilitasi berbagai kebutuhan yang dapat mendukung keberlanjutan usaha budidaya tersebut.

Dalam sesi pendampingan tersebut, AIPTU Edy memberikan sejumlah solusi praktis untuk meningkatkan hasil panen ikan lele, mulai dari penggunaan sistem bioflok sederhana, manajemen pakan, hingga pentingnya menjaga kualitas air. Ia juga mengusulkan agar kelompok tani perikanan dibentuk sebagai wadah kolaborasi antarwarga untuk memperkuat jejaring produksi dan pemasaran hasil panen.

“Ini adalah bentuk nyata kehadiran POLRI di tengah masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap potensi pangan yang ada di desa bisa dioptimalkan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keluarga,” tutur AIPTU Edy di sela-sela kegiatan.

Program Ketahanan Pangan Bergizi (P2B) yang dijalankan oleh Polresta Sidoarjo ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin seremonial. Di baliknya, terdapat visi besar untuk menciptakan desa-desa mandiri pangan yang resilien terhadap krisis dan ketergantungan impor. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang selama ini terbengkalai, masyarakat didorong untuk membangun ketahanan dari skala terkecil, rumah tangga.

Sementara itu, Bapak Dhanu selaku pemilik lahan mengaku sangat terbantu dengan perhatian dan pendampingan dari pihak kepolisian. Menurutnya, selama ini banyak warga yang memiliki lahan kosong namun belum tahu bagaimana cara memanfaatkannya secara produktif. “Awalnya saya ragu bisa berhasil, tapi setelah dibimbing dan didukung langsung oleh Babinkamtibmas, saya jadi semangat. Harapan saya, ini bisa berkembang dan bisa menjadi contoh bagi warga lainnya,” ungkapnya penuh semangat.

Kapolsek Tulangan, AKP Abdul Collil, SH, juga menegaskan bahwa jajaran kepolisian di wilayahnya akan terus berupaya menjadi bagian dari solusi atas persoalan riil masyarakat. “Program ketahanan pangan ini adalah bentuk kontribusi kami dalam menciptakan masyarakat yang kuat dan mandiri. Keamanan tidak hanya soal bebas dari kejahatan, tapi juga tentang kesejahteraan dan kecukupan pangan,” tegasnya.

Langkah POLRI yang menjadikan Babinkamtibmas sebagai motor penggerak ketahanan pangan ini diharapkan mampu menjadi model kolaboratif antara aparat keamanan dan warga dalam membangun kemandirian desa. Dengan pendekatan yang humanis dan solutif, POLRI membuktikan diri sebagai institusi yang tak hanya menjaga hukum, tetapi juga merawat kehidupan.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dan perikanan, apa yang dilakukan oleh Babinkamtibmas Desa Kemantren menjadi angin segar dan inspirasi. Ketahanan pangan bukan sekadar tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan tanggung jawab bersama. Dan di sinilah, peran POLRI menjadi sangat berarti, mendorong , membimbing, dan hadir untuk rakyat.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.