Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Bhabinkamtibmas Desa Kenongo Dampingi Warga Budidaya Lele: POLRI Hadir Nyata di Tengah Masyarakat

149

Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news|Rabu, 25 Juni 2025 Ketahanan pangan menjadi isu strategis yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dalam menghadapi tantangan global seperti krisis iklim, kelangkaan bahan pangan, dan ketergantungan impor, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggulirkan program prioritas nasional: Ketahanan Pangan Bergizi (P2B). Program ini menekankan pentingnya kemandirian pangan yang dimulai dari keluarga dan komunitas lokal.

 

Mendukung penuh arahan Presiden, Kepolisian Negara Republik Indonesia menunjukkan kepedulian dan perannya secara nyata. Melalui instruksi langsung Kapolresta Sidoarjo Kombespol Christian Tobing, seluruh jajaran diinstruksikan untuk terlibat aktif dalam program ini. Arahan tersebut disambut cepat oleh Kapolsek Tulangan AKP Abdul Collil, SH, yang menggerakkan para Bhabinkamtibmas untuk turun langsung ke lapangan, membina, mendampingi, dan menjadi motor penggerak bagi masyarakat desa.

 

Salah satu wujud konkret implementasi program ini terlihat di Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, di mana Bhabinkamtibmas setempat, AIPTU Suyanto, melakukan kegiatan pengecekan dan pendampingan lahan pekarangan milik warga yang telah dimanfaatkan untuk budidaya ikan lele. Kolam lele ini bukan sekadar kolam biasa. Ia merupakan simbol harapan, kerja keras, dan semangat kemandirian warga dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi dari lingkungan rumah sendiri.

 

Lahan kecil di belakang rumah kini berubah menjadi kolam produktif. Lele-lele tumbuh subur, dikelola dengan penuh ketekunan oleh warga yang sebelumnya belum pernah menekuni dunia perikanan. AIPTU Suyanto, yang hadir langsung ke lokasi, tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga menjadi jembatan antara warga dengan pihak-pihak yang dapat membantu mengatasi kendala teknis, seperti pasokan pakan, kualitas air kolam, hingga akses pemasaran hasil panen.

 

“Saya datang bukan hanya untuk memantau, tapi untuk mendengar langsung apa yang menjadi kesulitan masyarakat. Kita ingin mereka tidak berjalan sendiri. Kita dampingi, kita bantu, dan bersama-sama membangun ketahanan pangan dari desa,” ujar AIPTU Suyanto di sela-sela kegiatan.

 

Ia juga mencatat berbagai tantangan yang dihadapi warga dalam membesarkan lele, seperti keterbatasan modal, fluktuasi harga pakan, hingga kesulitan pemasaran. Namun dengan pendekatan solutif dan komunikasi yang intens, harapan masyarakat pun tumbuh kembali.

 

Kapolsek Tulangan, AKP Abdul Collil, SH, menjelaskan bahwa peran Polri dalam program ini bukan hanya sebatas simbolis atau seremonial. “Kami ingin hadir bukan hanya saat ada masalah, tapi juga saat masyarakat ingin maju. Program budidaya lele ini adalah bentuk kearifan lokal yang sangat cocok dikembangkan. Cepat panen, mudah perawatan, dan hasilnya bisa untuk konsumsi sendiri maupun dijual,” tegasnya.

 

Menurutnya, kegiatan seperti ini akan terus dikembangkan dan diperluas ke desa-desa lain, dengan melibatkan lintas sektor seperti dinas perikanan, kelompok tani, dan BUMDes agar lebih berdampak luas.

 

Salah satu warga yang mengelola kolam, sebut saja Pak Hadi, mengungkapkan rasa syukurnya atas pendampingan yang diberikan. “Dulu lahan ini cuma tempat jemur pakaian, sekarang sudah bisa panen lele. Hasilnya bisa untuk makan sehari-hari, sisanya dijual. Terima kasih pada Pak Bhabin dan kepolisian yang sudah banyak bantu,” ungkapnya dengan mata berbinar.

 

Program Ketahanan Pangan Bergizi yang sedang digalakkan ini menjadi bukti nyata bahwa membangun kedaulatan bangsa tidak selalu harus dengan proyek besar dan anggaran jumbo. Cukup dengan semangat gotong royong, dukungan institusi seperti Polri, dan kemauan masyarakat untuk berubah, maka kemandirian pangan bisa dimulai dari pekarangan sendiri.

 

Kolam lele di Desa Kenongo menjadi simbol kecil dari sebuah perubahan besar. Ia menandakan bahwa bangsa ini bisa kuat dari desa, bahwa Polri bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga mitra pembangunan, dan bahwa masa depan Indonesia bisa ditanam, dirawat, dan dipanen dari halaman rumah rakyatnya sendiri.

 

Dengan langkah seperti ini, Polri membuktikan bahwa mereka bukan hanya hadir saat terjadi pelanggaran hukum, tetapi juga hadir saat rakyat ingin tumbuh dan sejahtera. Dari Kenongo untuk Indonesia, dari kolam lele untuk ketahanan pangan nasional.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.