Gus Coi Resmi Nahkodai GP Ansor Sidoarjo, Siap Gerakkan Ekonomi Digital dan Ketahanan Pangan dari Halaman Rumah

468

Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news|Semangat pemuda Nahdlatul Ulama (NU) kembali berkobar di Kabupaten Sidoarjo. Sebuah momentum bersejarah terjadi pada Minggu malam (20/7/2025) di Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo saat Choirul Mu’minin, yang akrab disapa Gus Coi, resmi dilantik sebagai Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Sidoarjo untuk periode mendatang.

Pelantikan ini menjadi lebih dari sekadar seremoni formal. Ia menjadi simbol kebangkitan semangat anak muda NU yang siap menjawab tantangan zaman. Dihadiri tokoh-tokoh penting dari berbagai kalangan, mulai dari Ketua Tanfidziyah PCNU Sidoarjo, Ketua Muslimat NU, Fatayat NU, hingga Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana, acara tersebut juga mendapat dukungan dari organisasi lintas iman dan Pemuda Muhammadiyah. Ini menunjukkan bahwa GP Ansor Sidoarjo hadir bukan hanya sebagai penjaga tradisi, tapi juga motor penggerak perubahan inklusif di tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Gus Coi menekankan arah baru gerakan GP Ansor yang dirancang sejalan dengan dinamika masyarakat modern dan visi pembangunan Kabupaten Sidoarjo. Empat pilar utama digagas: Ngaji, Makaryo, Ketahanan Pangan, dan Ansor Diginomic.

“Ini bukan slogan. Ini adalah gerakan nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Kami ingin Ansor hadir di tengah rakyat, bukan hanya bicara di panggung, tapi bekerja di lapangan,” tegas Gus Coi dengan penuh keyakinan.

Program Ketahanan Pangan menjadi salah satu unggulan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Ansor menggerakkan kader di seluruh desa untuk menanam cabai rawit dan terong di pekarangan rumah masing-masing. Gerakan ini bukan hanya soal kemandirian pangan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pertanian keluarga.

“Bayangkan kalau puluhan ribu kader menanam lombok. Sidoarjo bisa surplus, bahkan bisa jadi pemasok utama cabai nasional,” ungkap Gus Coi, yang disambut teriakan kompak “Siap!” dari seluruh hadirin.

Wabup Hj. Mimik Idayana yang hadir dalam acara tersebut, dengan bangga menimpali, “Sebelum GP Ansor tanam lombok dan terong, saya sudah mulai lebih dulu dari halaman rumah dinas. Jadi, bisa dibilang Mak’e-nya Ansor sudah kasih contoh duluan,” ucapnya, mengundang gelak tawa penuh kehangatan.

Program Makaryo yang diperkenalkan Gus Coi menjadi jawaban atas tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi generasi muda. Gerakan ini menekankan pentingnya etos kerja, kemandirian, dan semangat wirausaha.

“Ansor bukan hanya kumpulan orator. Kita harus jadi pelaku ekonomi yang menciptakan lapangan kerja, bukan sekadar mengomentari keadaan. Jangan sampai miskin karena malas bekerja. Makaryo adalah ikhtiar menolak takdir kemiskinan dengan usaha nyata,” tegasnya.

Pesan ini diperkuat oleh pernyataan Ketua PCNU Sidoarjo yang hadir dan memberikan semangat kepada kader muda NU. Ia menyampaikan bahwa wacana NU akan ditinggal generasi mudanya 30 tahun mendatang adalah kekhawatiran yang telah terbantahkan.

“Selama Ansor terus bergerak, NU akan tetap digdaya. NU akan terus hidup, selama alam semesta masih ada,” ucapnya penuh haru.

Pelantikan ini turut diapresiasi oleh Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Abdillah Nasih. Ia menyampaikan bahwa semangat baru yang diusung GP Ansor Sidoarjo adalah energi positif yang sangat dibutuhkan daerah.

“GP Ansor harus jadi mitra strategis, bukan hanya untuk rakyat, tapi juga untuk DPRD dan Pemerintah Daerah. Mari bersama-sama mengawal dan memonitor pelaksanaan program Pemkab Sidoarjo agar benar-benar menyentuh rakyat,” ujar pria yang akrab disapa Cak Nasik itu.

Ia berharap sinergi antara legislatif dan organisasi kepemudaan seperti Ansor mampu menciptakan pemerintahan yang akuntabel, responsif, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Salah satu terobosan visioner yang diperkenalkan Gus Coi adalah Ansor Diginomic, sebuah gerakan kolaboratif yang menggabungkan potensi ekonomi digital dengan praktik urban farming. Gerakan ini ditujukan untuk memaksimalkan potensi lahan sempit yang tersedia di rumah-rumah warga dengan konsep bercocok tanam berbasis teknologi.

“Kita hidup di era digital. Jangan biarkan lahan kita kosong dan HP kita cuma buat scroll media sosial. Kita bisa tanam terong sambil jualan online. Ansor Diginomic adalah gerakan kemandirian, dari rumah, dengan HP, dan dari tanah yang kita pijak sendiri,” terang Gus Coi.

Wabup Mimik Idayana juga mendukung penuh program ini. Ia menyampaikan bahwa pengelolaan lahan sekecil apa pun di sekitar rumah bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi inflasi dan krisis pangan global.

“Kalau semua rumah punya tanaman pangan, kita tidak akan panik saat harga bahan pokok naik. Kemandirian dimulai dari dapur sendiri,” tandasnya.

Pelantikan PC GP Ansor Sidoarjo ini bukan hanya tonggak regenerasi organisasi, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan pemuda NU untuk menjawab tantangan bangsa. Dengan semangat gotong royong, inklusifitas lintas iman, dan strategi berbasis digital serta ketahanan pangan, GP Ansor Sidoarjo siap menjadi pelopor perubahan sosial.

Dari halaman rumah yang ditanami lombok dan terong, hingga jaringan digital yang menghubungkan petani dengan pasar, gerakan ini membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal kecil. Dan GP Ansor Sidoarjo, di bawah kepemimpinan Gus Coi, bertekad memimpin perubahan itu, menuju masa depan yang lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.