Bupati Subandi Gandeng Fatayat NU Perkuat Gerakan Cegah Stunting di Sidoarjo

70

Sidoarjo/www.pilarcakrawal.news| Bupati Sidoarjo, Subandi, mendorong kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh tingkatan untuk mengambil peran aktif dalam upaya menurunkan angka stunting. Ajakan itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Gerakan Cegah Stunting bagi Fatayat yang berlangsung di Delta Graha Sekretariat Kabupaten Sidoarjo, Kamis (11/9/2025).

 

Subandi menegaskan, keberadaan Fatayat NU memiliki posisi strategis dalam membina keluarga, terutama terkait pola asuh, kesehatan ibu dan anak, serta pemenuhan gizi. Menurutnya, peran kader perempuan NU ini dapat menjadi pondasi kuat dalam menciptakan generasi sehat dan berdaya saing.

 

“Fatayat NU adalah pondasi keluarga. Dari keluarga yang sehat akan lahir anak-anak yang sehat pula. Saya berharap Fatayat NU ikut memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya kaum ibu, mengenai pentingnya gizi, pola asuh, dan kesehatan anak. Dengan sinergi ini, angka stunting di Sidoarjo bisa terus ditekan,” kata Subandi.

 

Ia menambahkan, penanganan stunting tidak dapat hanya bergantung pada pemerintah. Dibutuhkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat agar target penurunan prevalensi stunting tercapai. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, prevalensi stunting turun dari 16,1 persen pada 2022 menjadi 8,4 persen di 2023. Tahun ini, Pemkab menargetkan angka tersebut dapat ditekan di bawah 10 persen, sesuai target nasional.

 

“Gotong royong menjadi kunci. Fatayat NU, PKK, kader posyandu, dan tenaga kesehatan harus berjalan seiring agar setiap keluarga benar-benar mendapat pendampingan,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Sriatun Subandi, turut mengingatkan pentingnya menjaga kualitas nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. Ia menyebut fase tersebut sebagai periode emas yang menentukan masa depan tumbuh kembang anak.

 

“Seribu hari pertama kehidupan tidak boleh terlewatkan. Pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil, bayi, dan balita harus benar-benar diperhatikan. Jika pondasi keluarga kuat, generasi yang lahir akan sehat, cerdas, dan siap bersaing,” tutur Sriatun.

 

Ia juga mendorong kader Fatayat NU untuk aktif menyosialisasikan pentingnya edukasi gizi seimbang, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan lahan rumah sebagai sumber pangan bergizi bagi keluarga.

 

“Langkah ini sejalan dengan peran Fatayat NU sebagai penguat keluarga sekaligus penggerak masyarakat,” tambahnya.(Nic)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.