Desa Sawocangkring Bersholawat dalam Haul ke-97: Ribuan Warga Hadiri Acara Penuh Berkah dengan Kehadiran Ulama Terlama

307

SIDOARJO~www.pilarcakrawala.news|Suasana religius dan penuh keberkahan menyelimuti Pendopo Balai Desa Sawocangkring, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, saat ribuan warga berkumpul dalam acara Haul ke-97 Desa Sawocangkring. Peringatan haul ini menjadi momentum istimewa bagi masyarakat untuk mengenang jasa para leluhur sekaligus meneguhkan nilai-nilai spiritual dengan lantunan sholawat dan doa bersama, (25/02/25).

Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Sawocangkring sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus ajang mempererat persatuan dan kebersamaan warga. Tak hanya dihadiri masyarakat, tokoh agama, pemuka masyarakat, serta jajaran pejabat pemerintahan turut hadir dalam peringatan haul ini, menambah kemeriahan sekaligus menegaskan pentingnya kebersamaan dalam menjaga tradisi keagamaan.

Acara ini berlangsung meriah dengan kehadiran sejumlah pejabat pemerintahan dan tokoh masyarakat, di antaranya:

Kepala Desa Sawocangkring, Mukhammad Nursiyo, beserta jajaran perangkat desa

Para Kepala Desa se-Kecamatan Wonoayu

Camat Wonoayu, Drs. Imam Mukri Afandi, M.Si

Kapolsek Wonoayu beserta anggota kepolisian

Danramil Wonoayu beserta anggota

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Musyawarah Pembangunan Desa (LMPD)

Kehadiran para pejabat ini menjadi bukti nyata dukungan penuh terhadap kegiatan keagamaan yang menjadi bagian dari tradisi turun-temurun di Desa Sawocangkring.

Sebagai puncak acara, ribuan jamaah bersholawat bersama para ulama dan habaib ternama, yang diundang khusus untuk memberikan tausiyah serta membimbing jamaah dalam melantunkan sholawat. Di antara ulama yang hadir adalah:

KH. Qodim atau yang akrab dikenal sebagai Yai Pocong dari Krian, yang terkenal dengan gaya dakwahnya yang unik dan penuh makna

Gus Ilham Al-Fatih dari Pasuruan, seorang ulama muda yang dikenal dengan tausiyahnya yang menyentuh hati,Gus Fandi Iraone dari Sidoarjo, yang memiliki banyak jamaah dan pengikut setia,Kehadiran mereka semakin menyemarakkan acara, menarik perhatian tidak hanya warga Desa Sawocangkring, tetapi juga masyarakat dari luar desa yang datang khusus untuk mengikuti majelis sholawat ini.

Sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu, acara diawali dengan pembacaan Surah Yasin dan Tahlil. Ribuan jamaah dengan penuh khusyuk melantunkan doa yang ditujukan bagi para leluhur dan sesepuh desa yang telah wafat.

Tradisi ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam peringatan haul, mengingatkan generasi muda akan pentingnya menghargai jasa para pendahulu serta terus menjaga nilai-nilai spiritual yang telah diwariskan.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sawocangkring, Mukhammad Nursiyo, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya sekadar peringatan haul, tetapi juga momen untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah serta memohon keberkahan bagi desa dan seluruh warganya.

“Acara ini kita selenggarakan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Kita juga berdoa bersama agar Desa Sawocangkring selalu berada dalam lindungan-Nya, dijauhkan dari segala marabahaya, serta masyarakatnya senantiasa diberikan keberkahan dan kesejahteraan. Semoga tradisi seperti ini terus dilestarikan dan menjadi ajang mempererat tali persaudaraan antarwarga,” ujar Kepala Desa dalam sambutannya.

Tak hanya sekadar seremoni, peringatan Haul ke-97 ini juga menjadi bukti nyata semangat warga Desa Sawocangkring dalam menjaga tradisi keagamaan. Ribuan warga dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lansia, tampak antusias mengikuti acara dari awal hingga akhir.

Lantunan sholawat yang menggema di seluruh pendopo menciptakan suasana yang syahdu dan penuh keberkahan. Banyak jamaah yang larut dalam doa, berharap keberkahan dan ketenangan dalam kehidupan mereka.

Acara ini juga menjadi pengingat bagi generasi muda akan pentingnya mencintai dan mengamalkan sholawat dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran para ulama ternama diharapkan dapat menginspirasi para pemuda untuk lebih mendalami ilmu agama dan terus melestarikan tradisi keislaman yang telah diwariskan oleh para pendahulu.

Bagi masyarakat Desa Sawocangkring, acara seperti ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ajang memohon doa dan keberkahan bagi desa. Mereka berharap dengan diadakannya majelis sholawat dan doa bersama, Desa Sawocangkring akan semakin maju, aman, tentram, serta dijauhkan dari segala bencana dan musibah.

“Semoga dengan adanya acara seperti ini, desa kita semakin diberkahi, masyarakatnya semakin rukun, dan kita semua dijauhkan dari hal-hal buruk. Kami berharap acara seperti ini bisa terus diadakan setiap tahunnya,” ujar salah satu warga yang hadir dalam acara tersebut.

Peringatan Haul ke-97 Desa Sawocangkring ini menjadi bukti bahwa tradisi keagamaan masih tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Semangat kebersamaan yang tercipta di acara ini menjadi cerminan kuatnya nilai-nilai spiritual yang terus dijaga oleh warga.

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan Desa Sawocangkring semakin makmur, damai, serta masyarakatnya selalu berada dalam lindungan Allah SWT.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.