FORUM PAMONG KEBUDAYAAN KABUPATEN SIDOARJO GELAR ACARA MACAPAT BERTEMA ” PUNGKASE SURO WIWITI SAPAR “
Sidoarjo~www.pilarcakrawala.news|Dalam upaya melestarikan warisan budaya Jawa, Forum Pamong Kebudayaan ( FPK ) kabupaten Sidoarjo menggelar acara macapat dengan tema ” Pungkase suro wiwiti sapar, ” Acara yang sarat dengan nilai – nilai tradisional ini diselenggarakan di dusun Jabon RT. 06 RW. 01 desa Grabagan kecamatan Tulangan, kabupaten Sidoarjo, tepatnya di kediaman Meiya pada hari Senin 5 Agustus 2024.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai wilayah, di antaranya ketua FPK Jawa Timur Ki Bagong Sinukerto, ketua FPK Trawas Ki Heri Susanto, ketua FPK Pasuruan Ki Agung Prasetyo, serta budayawan terkemuka Mbah Gimbal. Turut hadir pula anggota DPRD provinsi Jawa Timur H. Muh. Khulaim Junaidi, S.P.,.M.M., yang memberikan dukungannya terhadap kegiatan ini.
Prosesi dimulai dengan penuh khidmat melalui pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang di ikuti oleh seluruh peserta. Suasana semakin meriah ketika Ketua FPK kabupaten Sidoarjo, Muh. Ainul Yaqin, yang akrab disapa Gus Nul, memberikan sambutan pembukaan. Dalam sambutannya, Gus Nul menekankan pentingnya melestarikan seni dan budaya Jawa sebagai warisan leluhur yang harus dijaga dan diteruskan kepada generasi berikutnya.
“Acara ini bukan hanya sekedar sebuah perayaan, melainkan juga sebuah pengingat akan kekayaan budaya kita yang luar biasa. Melalui macapat, kita bisa mengenang dan menghidupkan kembali nilai – nilai luhur yang diajarkan oleh nenek moyang kita,” ujar Gus Nul dengan penuh semangat.
Selanjutnya, H. Muh. Khulaim Junaidi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap upaya FPK dalam menjaga kebudayaan tradisional Jawa. Ia berharap acara seperti ini dapat terus digalakkan agar generasi muda dapat lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri. ” Kita harus bangga dengan warisan budaya kita dan menjadikannya sebagai bagian dari identitas kita sehari – hari, ” tambah Khulaim Junaidi.
Setelah rangkaian sambutan, acara puncak macapat dimulai. Para peserta menampilkan tembang – tembang macapat secara bergantian, membawa suasana yang syahdu dan penuh makna. Macapat, sebagai bentuk puisi tradisional Jawa yang dinyanyikan dengan irama khas, berhasil memukau para hadirin. Setiap bait yang dilantunkan mengandung pesan moral dan filosofi kehidupan yang mendalam, mencerminkan kearifan lokal yang begitu kaya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat. Macapat mengajarkan banyak nilai – nilai luhur seperti kesabaran, kebijaksanaan, dan keindahan hidup yang masih relevan hingga saat ini. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan kembali minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk mendalami dan melestarikan seni budaya tradisional.
Selain itu, acara ini juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi di antara para pecinta budaya Jawa. Pertemuan ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang budaya, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan dalam komunitas. Dengan semangat kebersamaan, mereka berharap dapat terus menggelar acara serupa di masa mendatang, baik di Sidoarjo maupun di daerah lainnya di Jawa Timur.
Respon positif dari masyarakat sangat terlihat dalam antusiasme mereka selama acara berlangsung. Banyak yang berharap agar kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin, sebagai upaya nyata dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Semangat untuk melestarikan budaya lokal inilah yang menjadi kunci utama dalam menjaga identitas bangsa di tengah arus globalisasi.
Dengan suksesnya penyelenggaraan acara macapat bertema ” Pungkase suro wiwiti sapar ” ini, Forum Pamong Kebudayaan kabupaten Sidoarjo telah membuktikan komitmennya dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa. Semoga langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mencintai dan melestarikan warisan budaya Indonesia yang begitu beragam dan kaya akan nilai – nilai luhur.( ED s)