Kabupaten Sidoarjo Raih Penghargaan STBM Award Nasional: Bukti Komitmen pada Sanitasi dan Kesehatan Masyarakat

415

SIDOARJO~www.pilarcakrawala.news|Kabupaten Sidoarjo kembali mencatatkan prestasi luar biasa di tingkat nasional dengan meraih penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2024 sebagai Kategori Pratama Terbaik I. Penghargaan prestisius ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi Kabupaten Sidoarjo dalam mengelola sanitasi dan meningkatkan perilaku hidup sehat di masyarakat.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, kepada Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, dalam acara yang berlangsung di Hotel The St. Regis Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Dalam sambutannya, Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, mengungkapkan bahwa penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak, baik pemerintah daerah, dinas terkait, maupun masyarakat. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga tanggung jawab untuk terus mendorong perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh lapisan masyarakat.

“Alhamdulillah, penghargaan ini adalah buah kerja keras bersama. Ini membuktikan bahwa Kabupaten Sidoarjo serius dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui pendekatan inovatif. Ke depan, kami akan terus memperkuat upaya ini agar manfaatnya bisa dirasakan secara berkelanjutan,” ujar Subandi.

Menurut Subandi, Pemkab Sidoarjo tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur sanitasi, tetapi juga memastikan kesinambungan dan inovasi dalam pengelolaan sampah dan limbah. Pendekatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari penyakit.

“Kami berkomitmen memastikan sanitasi berkelanjutan melalui program inovatif, seperti pengelolaan limbah yang efektif dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung pengelolaan sampah rumah tangga,” tegasnya.

Program STBM dinilai memiliki peran strategis dalam mengurangi berbagai masalah kesehatan masyarakat, termasuk angka stunting dan penyakit akibat sanitasi buruk, seperti diare dan infeksi saluran pencernaan. Subandi menambahkan bahwa implementasi STBM ini bukan hanya untuk memenuhi target nasional, tetapi juga sebagai investasi kesehatan masyarakat yang berdampak jangka panjang.

“STBM adalah bentuk komitmen kita semua. Melalui program ini, masyarakat didorong untuk mandiri dan berperilaku sehat. Hasilnya, angka stunting dan penyakit berbasis sanitasi di Kabupaten Sidoarjo dapat terus menurun,” jelas Subandi.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmi Herawati Yuwantina, juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan program STBM. Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi yang terbangun antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi lainnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam program STBM. Penghargaan ini adalah awal dari langkah lebih besar menuju kategori Madya hingga Paripurna,” tutur dr. Lakhsmi.

Dr. Lakhsmi menjelaskan bahwa keberhasilan program STBM di Sidoarjo didasarkan pada lima pilar utama:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

3. Pengamanan Air Minum Rumah Tangga

4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga

“Lima pilar ini menjadi landasan kami dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan mandiri. Pendekatan ini melibatkan masyarakat secara langsung, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab atas kebersihan lingkungannya,” tambah dr. Lakhsmi.

Dalam proses penilaian STBM Award, Kabupaten Sidoarjo menunjukkan keunggulan di berbagai lokasi strategis, antara lain:

RT Sehat Desa Bluru Kidul, yang menjadi contoh dalam pengelolaan sampah dan pemanfaatan lahan terbuka.

RT Asri Desa Larangan Mutiara Citra Graha, yang berprestasi dalam lomba Bank Sampah Nasional yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (UPTD PALD Sidoarjo), yang menjadi rujukan nasional untuk pengelolaan limbah cair.

Sungai Sidoresik Desa Sumorame, Kecamatan Candi, yang berfungsi sebagai wisata edukasi sanitasi.

Dengan pencapaian ini, Pemkab Sidoarjo bertekad untuk terus meningkatkan pelaksanaan program STBM, mengarah pada kategori Madya dan Paripurna di masa depan. Harapannya, keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi kabupaten lain untuk menerapkan program sanitasi berbasis masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan.

“Dengan kebersamaan dan semangat gotong royong, saya yakin kita bisa membawa Sidoarjo menuju prestasi yang lebih tinggi lagi,” pungkas Subandi.

Penghargaan STBM Award ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen pada sanitasi dan kesehatan tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.(ED s)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.