Kenang Korban Musibah Ponpes Al Khoziny, Wabup Mimik Idayana dan H. Rahmat Muhajirin Gelar Doa Yasin dan Tahlil selama 7 hari di Rumah Dinas Wakil Bupati
SIDOARJO//www.pilarcakrawala.news|Malam penuh doa dan harapan menyelimuti Rumah Dinas Wakil Bupati Sidoarjo pada Rabu (2/10/2025). Ratusan warga, tokoh agama, anak-anak panti asuhan, hingga para santri berkumpul dalam suasana khidmat untuk mengikuti rangkaian doa tahlil tujuh hari yang digelar Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana. Acara ini dikhususkan untuk mendoakan para korban tragedi memilukan ambruknya mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Siwalan Panji, Kecamatan Buduran.
Musibah yang terjadi pada Senin (29/9/2025) itu menyisakan duka mendalam bagi dunia pesantren dan masyarakat Sidoarjo. Empat santri dinyatakan meninggal dunia, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka. Isak tangis keluarga dan para sahabat santri korban masih terdengar hingga kini, menjadi saksi betapa berat ujian yang harus mereka jalani.
Sebelum doa Yasin dan tahlil dimulai, Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana menyampaikan sambutannya. Dengan suara bergetar penuh empati, ia menegaskan bahwa doa bersama ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang tengah dilanda duka.
“Doa tahlil tujuh hari ini adalah ikhtiar kita bersama. Kita panjatkan doa agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, kekuatan, serta keikhlasan. Musibah ini bukan hanya duka Ponpes Al Khoziny, tetapi duka kita semua sebagai masyarakat Sidoarjo,” ujar Wabup Mimik.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk mempererat persaudaraan serta menumbuhkan kembali semangat gotong royong di tengah musibah. “Kita tidak boleh membiarkan keluarga korban menghadapi cobaan ini sendirian. Mari kita hadir bersama-sama, baik dengan doa, tenaga, maupun bantuan nyata,” tambahnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra Kabupaten Sidoarjo, H. Rahmat Muhajirin. Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi langkah Wakil Bupati yang telah menggagas doa tahlil tujuh hari ini bersama seluruh elemen masyarakat.
“Musibah ini adalah panggilan kemanusiaan yang tidak mengenal perbedaan. Kita hadir di sini sebagai saudara sebangsa setanah air, untuk mendoakan arwah para santri yang wafat dan memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. Mari kita jadikan tragedi ini sebagai pengingat akan pentingnya kebersamaan dan kepedulian antar sesama,” tutur Rahmat dengan penuh keharuan.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk para kader partai, akan terus mendukung setiap upaya pemulihan pasca bencana. “Doa dan solidaritas ini adalah energi yang akan memperkuat kita semua,” imbuhnya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dipimpin oleh Ustadz Ali Muhyiddin dari Ponpes Baitun Ar Rohman Ar Rohim, Kecamatan Candi. Suara doa yang menggetarkan jiwa membuat banyak hadirin tak kuasa menahan air mata.
“Semoga para santri yang wafat diterima amal ibadahnya, diampuni dosanya, dan ditempatkan di surga Allah SWT. Untuk yang masih dalam perawatan, kita panjatkan doa agar segera diberi kesembuhan dan kekuatan,” ucap Ustadz Ali dengan suara bergetar.
Sejumlah warga yang hadir menyatakan rasa haru dan syukur atas terselenggaranya doa tahlil ini. Mereka menilai inisiatif Wakil Bupati dan dukungan tokoh masyarakat seperti H. Rahmat Muhajirin mampu menguatkan keluarga korban sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan.
“Kami merasa sangat dihargai. Doa ini menjadi penghibur duka kami, sekaligus pengingat bahwa dalam kondisi sulit pun kita tetap bisa saling menguatkan,” ujar salah seorang warga dengan mata berkaca-kaca.
Hingga berita ini diturunkan, proses penanganan pasca bencana masih terus dilakukan. Relawan, aparat, dan pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk memastikan seluruh kebutuhan korban dan keluarga terpenuhi, mulai dari logistik, layanan kesehatan, hingga pendampingan psikologis.
Doa tahlil selama tujuh hari digelar ini diharapkan bukan hanya menjadi momentum mendoakan para korban, tetapi juga menjadi titik awal memperkuat solidaritas masyarakat Sidoarjo.
Menutup rangkaian acara, Wabup Mimik Idayana menyampaikan pesan penuh harapan:
“Duka ini mungkin tidak akan pernah hilang, tetapi doa dan kebersamaan akan selalu menguatkan kita. Semoga keluarga besar Ponpes Al Khoziny senantiasa diberi ketabahan, dan semoga Allah SWT senantiasa melindungi Kabupaten Sidoarjo dari segala musibah.”( ED s )