Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Sidak SDN Sidodadi: Plafon Ambruk Saat Belajar, Proses Perbaikan Jadi Prioritas
SIDOARJO~www.pilarcakrawala.news|Insiden plafon ambruk di ruang kelas 5A SDN Sidodadi, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, menjadi perhatian serius Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Dhamroni Chudlori. Untuk memastikan kondisi sebenarnya dan mendengar langsung laporan dari pihak sekolah, H. Dhamroni melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah tersebut Sabtu (04/01/2025), didampingi Kepala Sekolah SDN Sidodadi, Anita Wanodiyah Kurnia, S.Pd.
Setibanya di lokasi, H. Dhamroni langsung menuju ruang kelas 5A, tempat plafon mengalami kerusakan. Ia tampak serius memeriksa kondisi rangka plafon yang sudah runtuh, serta mendengarkan penjelasan dari kepala sekolah dan pihak terkait.
Dalam keterangannya kepada awak media, H. Dhamroni menyoroti penyebab utama insiden tersebut, yakni konstruksi rangka plafon yang tidak memenuhi standar keselamatan. “Saya menemukan bahwa pengait rangka plafon ini sangat minim. Hanya ada tiga titik pengait berupa kawat yang dihubungkan ke rangka atap. Padahal, seharusnya setiap 1,5 meter harus ada pengait untuk memastikan plafon kokoh dan aman,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti kondisi atap genteng di ruang tersebut yang mengalami kebocoran, sehingga memperburuk kondisi plafon. “Air yang masuk melalui genteng bocor ini menjadi beban tambahan bagi plafon, yang akhirnya menyebabkan keruntuhan,” tambahnya.
Untuk memastikan proses belajar-mengajar berjalan normal kembali, H. Dhamroni mengaku telah berkoordinasi langsung dengan Plt Bupati Sidoarjo, H. Subandi. “Saya sudah menyampaikan kepada Plt Bupati agar perbaikan plafon ini menjadi prioritas dan segera dilakukan. Anggaran dapat dialokasikan dari dana BTT (Bantuan Tidak Terduga), sehingga tidak ada alasan untuk menunda perbaikan,” tegasnya.
Selain perbaikan plafon, H. Dhamroni juga menyoroti kebutuhan ruang kelas tambahan di SDN Sidodadi. Menurutnya, jumlah ruang kelas yang ada saat ini tidak mencukupi, sehingga siswa terpaksa belajar dengan sistem masuk pagi dan siang. “Saya berharap pemerintah daerah, melalui dinas pendidikan, bisa menambah ruang kelas baru. Dengan begitu, seluruh siswa dapat belajar di pagi hari, sesuai dengan prinsip pendidikan yang optimal,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Sidodadi, Anita Wanodiyah Kurnia, S.Pd., menceritakan kronologi kejadian yang membuat seluruh pihak sekolah terkejut.
“Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 3 Januari 2025, pukul 07.10 WIB. Saat itu, siswa kelas 5A sedang belajar seperti biasa. Tiba-tiba, plafon mulai runtuh dari bagian belakang ruangan. Berkat kesigapan para guru, siswa segera dievakuasi keluar ruangan sehingga tidak ada korban jiwa,” ujar Anita.
Meski begitu, tujuh siswa dilaporkan mengalami pusing akibat kepanikan. “Ada lima siswi perempuan dan dua siswa laki-laki yang langsung kami bawa ke Puskesmas Candi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Syukurlah, tidak ada cedera serius, dan setelah diperiksa, mereka diizinkan pulang,” lanjutnya.
Untuk sementara, proses belajar-mengajar siswa kelas 5A dipindahkan ke musala sekolah. Kondisi ini diakui Anita cukup mengganggu, namun pihak sekolah berusaha semaksimal mungkin agar kegiatan belajar tetap berjalan.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya memastikan infrastruktur sekolah memenuhi standar keamanan. H. Dhamroni berharap kasus serupa tidak terjadi lagi, baik di SDN Sidodadi maupun sekolah lain di Kabupaten Sidoarjo.
“Kita tidak boleh main-main dengan keselamatan siswa. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak dan aman. Pemerintah harus lebih serius dalam memeriksa kualitas pembangunan dan perawatan infrastruktur sekolah,” katanya menutup wawancara.
Berita tentang plafon ambruk ini menjadi sorotan masyarakat, terutama para orang tua siswa yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka. Banyak yang berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata, tidak hanya untuk memperbaiki plafon yang rusak tetapi juga untuk meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan fasilitas pendidikan.
Dengan adanya perhatian langsung dari Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo dan koordinasi dengan Plt Bupati, harapan akan perbaikan cepat dan solusi jangka panjang semakin besar. Semoga insiden ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, agar keselamatan dan kenyamanan siswa tetap menjadi prioritas utama.(ED s)