SIDOARJO~www.pilarcakrawala.news| Suasana penuh keceriaan dan haru menyelimuti Pendopo Delta Wibawa pada acara khitanan massal yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo (Harjasda) ke-166 pada Rabu (22/01/2025). Acara yang diikuti ratusan anak dari berbagai kecamatan di Sidoarjo ini tak hanya menjadi momentum penting bagi para peserta, tetapi juga menghadirkan kisah unik dan menginspirasi, terutama dengan kehadiran tiga pasang anak kembar yang turut serta dalam prosesi khitan.
Khitanan massal yang digelar secara gratis ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah daerah dan Baznas Sidoarjo dalam memberikan layanan kesehatan serta pendidikan agama bagi anak-anak di wilayah tersebut. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama para orang tua yang merasa terbantu dengan adanya program ini, baik dari segi finansial maupun kemudahan dalam akses layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.
Di antara ratusan peserta yang hadir, tiga pasang anak kembar menjadi perhatian utama dalam acara ini. Salah satu pasangan kembar yang mencuri perhatian adalah Abdul Jalaluddin dan Abdul Jalil, bocah berusia lima tahun asal Desa Sidoakare, Kecamatan Kota. Kedua anak laki-laki ini adalah putra dari pasangan Bapak Abdullah dan Ibu Rohimah. Dengan wajah ceria dan penuh semangat, mereka tampak antusias mengikuti rangkaian acara khitan, yang sekaligus menjadi pengalaman pertama mereka dalam sebuah kegiatan besar di lingkungan masyarakat.
Ibu Rohimah mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada anak-anaknya untuk mengikuti khitanan massal ini. “Ini adalah momen yang sudah kami nantikan sejak lama. Dengan adanya program dari Baznas, kami sangat terbantu, apalagi anak-anak juga mendapatkan berbagai perlengkapan sekolah dan ibadah. Semoga acara seperti ini bisa terus diadakan di tahun-tahun mendatang,” ujarnya dengan penuh haru.
Selain Abdul Jalaluddin dan Abdul Jalil, hadir pula pasangan kembar lainnya yang turut serta dalam prosesi khitan, memberikan nuansa kebersamaan yang semakin mempererat tali silaturahmi antarwarga. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa acara ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Tak hanya anak-anak yang sudah menginjak usia sekolah dasar, acara ini juga diikuti oleh peserta termuda, Ardham Zayyan Uzair, bayi berusia tiga bulan yang hadir dalam dekapan sang ibu. Meskipun masih bayi, Ardham menjadi simbol kuat bagaimana para orang tua di Sidoarjo memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pendidikan agama sejak dini.
Menurut ibunda Ardham, keputusan untuk mengikuti khitanan massal ini diambil dengan penuh keyakinan bahwa khitan tidak hanya merupakan kewajiban dalam ajaran agama Islam, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi kesehatan anak di masa mendatang. “Kami ingin memberikan yang terbaik untuk Ardham, dan acara ini menjadi kesempatan emas bagi kami,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Acara khitanan massal ini dihadiri oleh berbagai pihak dari jajaran pemerintah daerah, termasuk M Ainur Rahman, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo, yang hadir mewakili Plt Bupati Sidoarjo, Subandi. Dalam sambutannya, Ainur Rahman menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata dari kepedulian pemerintah terhadap kesehatan dan pendidikan agama bagi generasi muda Sidoarjo.
“Kegiatan ini adalah manifestasi dari upaya kita bersama dalam memastikan setiap anak di Kabupaten Sidoarjo mendapatkan layanan kesehatan yang baik serta pendidikan agama yang kokoh. Kami berharap anak-anak yang dikhitan hari ini tumbuh menjadi generasi yang sehat, soleh, dan berakhlak mulia,” ujar Ainur Rahman di hadapan ratusan peserta dan orang tua yang hadir.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada Baznas Sidoarjo atas dedikasi dan kontribusinya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program sosial seperti ini agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan bagi anak-anak yang telah menjalani khitan, panitia memberikan berbagai bingkisan menarik yang terdiri dari tas sekolah, peralatan tulis, pakaian muslim, sarung, serta songkok. Paket ini disambut dengan antusias oleh para peserta dan orang tua yang hadir.
Salah satu orang tua peserta, Nur Fadilah dari Kecamatan Sukodono, mengaku sangat terharu dengan adanya perhatian dari panitia terhadap kebutuhan anak-anak. “Tidak hanya dikhitan secara gratis, anak-anak juga mendapatkan hadiah yang bisa digunakan untuk keperluan sekolah dan ibadah mereka. Ini benar-benar berkah bagi kami,” ungkapnya.
Acara khitanan massal ini menjadi lebih dari sekadar kegiatan medis, melainkan juga simbol kebersamaan dan harapan bagi masa depan generasi muda Sidoarjo. Di usia ke-166, Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan sosial terbaik bagi warganya, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya dalam kesehatan dan pendidikan agama.
Dengan semangat kepedulian dan gotong royong, diharapkan acara seperti ini dapat terus berlangsung secara berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak masyarakat di berbagai pelosok daerah. Khitanan massal ini juga menjadi pengingat bahwa di tengah tantangan zaman, nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian sosial tetap harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.(ED s)