LUAPAN SUNGAI KEDUNG NGULING RENDAM DUSUN MELATI DAN MALANGBONG, KAPOLSEK DAN CAMAT TULANGAN TURUN LANGSUNG BERSAMA WARGA

279

SIDOARJO~www.pilarcakrawala.news|Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Tulangan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan Sungai Kedung Nguling meluap. Akibatnya, pemukiman warga di Dusun Melati dan Dusun Malangbong, Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, terendam banjir. Kondisi ini membuat warga waspada dan memerlukan penanganan cepat untuk mencegah dampak lebih luas.

Menanggapi situasi tersebut, Kapolsek Tulangan AKP Abdul Collil, SH, bersama Camat Tulangan Asmara Hadi, S.STP., M.AP., beserta jajaran Forkopimka Rabu 26 februari 2025, segera turun ke lokasi untuk meninjau kondisi banjir dan berkoordinasi dalam upaya penanganan. Turut serta dalam kunjungan ini, Kepala Desa Kepunten, Zainul Abidin, bersama perangkat desa, Babinkamtibmas, serta masyarakat setempat yang turut bergotong-royong dalam upaya pengendalian banjir.

Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan, Kapolsek Tulangan, Camat Tulangan, dan Kades Kepunten bersama warga bergerak cepat membuat tanggul darurat. Mereka menggunakan karung yang diisi pasir dan menyusunnya di bibir sungai untuk mengurangi luapan air yang mengalir ke rumah warga.

Dalam upaya ini, seluruh elemen masyarakat turut berperan aktif. Warga dengan sigap membantu mengisi karung dengan pasir, sementara aparat kepolisian dan pemerintah desa berkoordinasi agar penanganan berjalan efektif. Upaya ini diharapkan dapat menahan aliran air sungai agar tidak semakin membanjiri kawasan pemukiman.

“Kami bersama Forkopimka, pemerintah desa, dan masyarakat bergerak cepat untuk mengantisipasi dampak banjir yang lebih parah. Tanggul darurat ini adalah langkah awal agar air tidak semakin masuk ke rumah warga. Kami juga terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan,” ujar Kapolsek Tulangan AKP Abdul Collil, SH, kepada awak media Pilar Cakrawala di lokasi kejadian.

Selain langkah darurat, pemerintah Kecamatan Tulangan juga telah mengambil tindakan lebih lanjut dengan berkoordinasi dengan instansi terkait guna mencari solusi permanen agar bencana serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.

Camat Tulangan, Asmara Hadi, S.STP., M.AP., menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan usulan kepada pemerintah kabupaten untuk dilakukan normalisasi Sungai Kedung Nguling dan perbaikan sistem drainase di sekitar daerah yang terdampak.

“Kami memahami bahwa ini bukan kali pertama luapan Sungai Kedung Nguling menyebabkan banjir di Dusun Melati dan Malangbong. Oleh karena itu, kami akan mengupayakan solusi jangka panjang dengan menggandeng dinas terkait agar ada langkah permanen dalam mencegah bencana ini berulang,” ungkap Camat Tulangan.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama jika intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan.

“Kami meminta warga untuk terus berkoordinasi dengan pihak desa dan Babinkamtibmas. Jika ada indikasi peningkatan debit air yang signifikan, segera laporkan agar bisa ditindaklanjuti dengan cepat,” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Desa Kepunten, Zainul Abidin, mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah turun langsung membantu warga. Ia juga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk menangani permasalahan banjir yang kerap terjadi di wilayahnya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kapolsek, Camat, dan Forkomka yang telah cepat tanggap dalam menangani situasi ini. Warga juga patut diapresiasi karena dengan sigap ikut serta dalam pembuatan tanggul darurat. Ini adalah bentuk kebersamaan yang luar biasa,” ujar Kades Kepunten.

Ia juga berharap ada upaya konkret dari pemerintah daerah dalam menangani persoalan banjir akibat luapan sungai, agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap musim hujan.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi banjir di Dusun Melati dan Malangbong mulai berangsur surut. Namun, warga tetap diminta untuk tetap siaga mengingat hujan masih berpotensi turun di wilayah Sidoarjo.

Tim gabungan dari kepolisian, pemerintah kecamatan, dan desa terus bersiaga untuk memastikan tidak ada kenaikan debit air yang signifikan. Bantuan juga mulai didistribusikan untuk warga terdampak, termasuk kebutuhan darurat seperti makanan dan obat-obatan.

Dengan adanya upaya tanggap darurat ini, diharapkan masyarakat bisa melewati masa sulit ini dengan lebih baik. Pemerintah desa dan kecamatan juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar penanganan pascabanjir dapat berjalan optimal.

Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati, menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi penyumbatan saluran air, serta terus berkoordinasi dengan pihak berwenang jika terjadi situasi darurat.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.