POLRI Hadir di Tengah Masyarakat: AIPTU Ismail Dampingi Petani Wujudkan Swasembada Pangan di Desa Pangkemiri

138

Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news| 23 Juni 2025, Upaya menciptakan Indonesia yang mandiri dan berdaulat dalam bidang pangan kini tidak hanya menjadi tanggung jawab kementerian terkait, tetapi juga menjadi bagian dari kerja nyata Kepolisian Republik Indonesia. Sebagai garda terdepan dalam membina ketahanan sosial dan keamanan nasional, POLRI melalui Polresta Sidoarjo menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

 

Komitmen tersebut terlihat jelas dari gerak cepat jajaran Polresta Sidoarjo dalam menerjemahkan arahan dan kebijakan pusat ke dalam aksi nyata di tengah masyarakat. Salah satunya ditunjukkan oleh Polsek Tulangan, di bawah komando AKP Abdul Collil, SH, yang mengerahkan seluruh personel Bhabinkamtibmas untuk terlibat aktif dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Bergizi (P2B) di wilayah tugas masing-masing.

 

Di Desa Pangkemiri, Kecamatan Tulangan, semangat ini diwujudkan secara nyata oleh Bhabinkamtibmas setempat, AIPTU Ismail. Ia secara konsisten turun langsung ke tengah warga, membaur dengan petani dan warga pemilik lahan pekarangan, membantu mereka mengelola dan mengembangkan lahan menjadi sumber pangan produktif.

 

Salah satu titik fokus kegiatan ketahanan pangan ini adalah lahan milik Bapak Supriadi, seorang warga yang mengubah pekarangan rumahnya menjadi kebun cabe yang subur. Bersama AIPTU Ismail, lahan ini kini tidak hanya menjadi sumber pangan keluarga, tetapi juga harapan baru dalam mendukung swasembada pangan di tingkat desa.

 

Tidak sekadar melakukan kunjungan seremonial, AIPTU Ismail turut memantau langsung perkembangan tanaman, memberikan edukasi, dan berdiskusi dengan pemilik lahan mengenai berbagai kendala yang dihadapi. Mulai dari kondisi tanah yang kurang subur, kurangnya akses pupuk berkualitas, hingga serangan hama menjadi topik yang dibahas secara terbuka.

 

“Kami tidak ingin masyarakat hanya sekadar bertani, tetapi bertani dengan cerdas dan penuh kesadaran. Kami hadir untuk memberikan solusi, membangun semangat, dan memastikan bahwa masyarakat bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka,” ujar AIPTU Ismail dengan penuh semangat saat mendampingi Supriadi.

 

Dalam kegiatan tersebut, Bhabinkamtibmas juga memberikan solusi nyata. Ia menyarankan penggunaan pupuk organik dari limbah dapur rumah tangga, memperkenalkan teknik tanam tumpangsari, serta membantu warga memahami pola tanam yang efisien dan ramah lingkungan. Bahkan dalam beberapa kesempatan, AIPTU Ismail mendatangkan penyuluh pertanian setempat untuk memberikan pelatihan langsung kepada warga.

 

Supriadi, pemilik lahan yang kini telah berubah menjadi kebun produktif, merasa sangat terbantu. “Dulu saya menanam hanya sekadar iseng, sekarang saya jadi lebih serius. Ada pendampingan dari Pak Babin, saya jadi tahu cara merawat tanaman dengan baik. Hasil panen saya juga mulai membaik,” ucapnya dengan raut wajah penuh rasa syukur.

 

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas semata, melainkan bentuk nyata peran POLRI sebagai penggerak dan penguat ketahanan sosial masyarakat. Lewat pendekatan humanis dan responsif, POLRI ingin memastikan bahwa program nasional tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar menyentuh dan membangun masyarakat dari akar rumput.

 

Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Christian Tobing, sebelumnya telah menegaskan bahwa seluruh jajaran di bawah komandonya wajib hadir dan bergerak dalam menyukseskan program ketahanan pangan bergizi. “Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelayan dan penggerak masyarakat dalam segala aspek kehidupan,” tegasnya dalam sebuah pernyataan resmi.

 

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan ketahanan pangan tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi budaya baru di tengah masyarakat. Budaya untuk memanfaatkan pekarangan, membangun ekonomi dari rumah, serta memastikan kebutuhan pangan keluarga dapat terpenuhi secara mandiri.

 

Program ini sekaligus membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat adalah kunci sukses membangun bangsa dari desa. Sebab sejatinya, kekuatan Indonesia dimulai dari desa-desa yang produktif, mandiri, dan berdaya.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.