POLRI Hadir di Tengah Petani, Bhabinkamtibmas Desa Gelang Dampingi Budidaya Jagung untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

110

Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news|Ketahanan pangan bukan hanya tentang kecukupan bahan makanan, tetapi tentang kemandirian bangsa. Menyadari hal itu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mencanangkan program strategis nasional bertajuk Ketahanan Pangan Bergizi (P2B) sebagai salah satu pilar utama pembangunan Indonesia ke depan. Program ini mendapat dukungan penuh dari institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), yang langsung bergerak dari pusat hingga pelosok desa.

Di Jawa Timur, POLDA Jatim bersama POLRESTA Sidoarjo dan jajaran POLSEK di wilayah hukumnya menerjemahkan arahan ini ke dalam aksi nyata di lapangan. Polsek Tulangan menjadi salah satu garda terdepan dalam mendukung program ini. Kapolsek Tulangan AKP Abdul Collil, SH dengan sigap menggerakkan seluruh anggota, terutama para Bhabinkamtibmas, untuk menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat desa—menyapa, mendengarkan, dan mendampingi warga dalam mengelola lahan pertanian secara optimal dan berkelanjutan.

Salah satu wujud nyata dari komitmen ini terlihat pada Minggu, 29 Juni 2025 di Desa Gelang, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Bhabinkamtibmas Desa Gelang, AIPTU Ujang Purwanto, turun langsung ke lapangan guna melaksanakan kegiatan pengecekan dan pendampingan terhadap lahan pekarangan milik warga yang kini ditanami jagung sebagai bagian dari program Ketahanan Pangan Bergizi (P2B).

Tak sekadar hadir, AIPTU Ujang turut berdiskusi dengan para petani jagung dan tokoh masyarakat desa. Dalam dialog yang hangat dan terbuka, berbagai persoalan yang kerap dihadapi petani mencuat ke permukaan—mulai dari serangan hama tanaman, keterbatasan pupuk bersubsidi, rendahnya harga jual hasil panen, hingga akses pemasaran yang masih sangat terbatas.

Namun, kehadiran Bhabinkamtibmas tak berhenti pada sebatas mendengarkan. Ia aktif memberikan masukan dan solusi konkrit, seperti mendorong terbentuknya kelompok tani jagung berbasis RW, membangun sinergi dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL), serta menjembatani petani untuk mendapatkan akses informasi teknologi pertanian yang lebih modern. Tak hanya itu, ia juga menyarankan pemanfaatan media sosial sebagai alat promosi untuk memperluas pasar jagung lokal secara langsung ke konsumen.

“Ketahanan pangan dimulai dari halaman rumah dan kebun sendiri. Petani adalah pahlawan kita, dan tugas kami adalah mendukung mereka agar tetap semangat dan berkembang. Kami tidak ingin hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dan kemajuan desa,” ujar AIPTU Ujang dengan penuh semangat.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan positif dari Kepala Desa Gelang, yang mengapresiasi keterlibatan aktif Polri dalam membantu warganya menghadapi tantangan pertanian. Menurutnya, kerja sama seperti ini menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah desa dan kepolisian mampu menghasilkan dampak langsung yang nyata bagi kehidupan masyarakat.

Kapolsek Tulangan AKP Abdul Collil, SH yang dihubungi secara terpisah menegaskan bahwa Polri hari ini bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga pelayan dan penggerak masyarakat. Ia menekankan pentingnya keterlibatan polisi dalam setiap program pembangunan, terutama yang menyangkut ketahanan pangan dan ekonomi rakyat.

“Program ketahanan pangan bukan sekadar proyek, tapi misi kemanusiaan. Ketika petani tersenyum karena hasil panennya meningkat, ketika keluarga mampu makan dari hasil kebunnya sendiri, di situlah kita merasakan arti sesungguhnya dari pengabdian sebagai anggota Polri,” tutur Kapolsek dengan penuh keyakinan.

Program Ketahanan Pangan Bergizi (P2B) yang kini digalakkan secara masif di seluruh Indonesia merupakan harapan baru bagi banyak desa. Dengan keterlibatan aktif Bhabinkamtibmas dan dukungan berbagai pihak, masyarakat kini tak lagi berjalan sendiri. Mereka didampingi, diberdayakan, dan diajak untuk bersama-sama membangun desa yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.

Desa Gelang kini mulai menapaki langkah-langkah besar menuju swasembada pangan. Dari benih jagung yang tumbuh di pekarangan warga, tumbuh pula semangat kemandirian dan optimisme baru bahwa Indonesia bisa berdiri kokoh di atas kekuatan rakyatnya sendiri.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.