SDN JANTI 2 BERSAMA KAPOLSEK TULANGAN GELAR SOSIALISASI DAN DEKLARASI GERAKAN ANTI – BULLYING : KOMITMEN MEMBANGUN LINGKUNGAN SEKOLAH BEBAS INTIMIDASI

348

Sidoarjo~www.pilarcakrawala.news|Dalam upaya mencegah terjadinya bullying di kalangan anak-anak, SDN Janti 2 bekerja sama dengan Polsek Tulangan menggelar acara Sosialisasi dan Deklarasi Gerakan Anti-Bullying. Acara ini berlangsung di halaman SDN Janti 2, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Kegiatan ini juga melibatkan seluruh dewan guru dan tokoh kepolisian setempat, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam terkait dampak bullying dan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa.

Acara tersebut dihadiri oleh Kapolsek Tulangan, AKP Abdul Collil, SH, didampingi oleh Kanit Binmas Polsek Tulangan, Aiptu Hendrix, serta Aiptu Agus Subiantoro, SH. Kehadiran para pejabat kepolisian tersebut memberikan dukungan nyata terhadap pentingnya kampanye anti-bullying di lingkungan sekolah. Para siswa menyambut antusias kegiatan ini, yang diharapkan dapat menginspirasi mereka untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari segala bentuk intimidasi.

Dalam sambutannya, kepala sekolah SDN Janti 2, Aris Rusdiyanto, M.Pd., yang diwakili oleh Rimbi Werisah, S.Pd., mengungkapkan pentingnya pendidikan karakter sejak dini untuk mencegah praktik bullying di sekolah. Ia menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga harus mencakup pengembangan sikap sosial yang positif di kalangan siswa. “Kita harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak untuk berkembang tanpa rasa takut dan tertekan. Keterlibatan semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan aparat penegak hukum, sangat penting untuk mewujudkan hal ini,” ujar Rimbi dalam sambutannya.

Acara ini kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kapolsek Tulangan, AKP Abdul Collil, SH. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya peran serta pihak kepolisian dalam mencegah kasus-kasus bullying, khususnya di lingkungan sekolah dasar. “Bullying bukan hanya soal fisik, tetapi juga bisa berupa intimidasi verbal dan sosial yang berdampak serius pada perkembangan psikologis anak. Oleh karena itu, kesadaran bersama harus ditingkatkan untuk menghentikan perilaku ini sejak dini,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa bullying bisa berdampak jangka panjang, merusak kepercayaan diri korban dan menghambat perkembangan sosial mereka.

Setelah sambutan-sambutan, acara berlanjut ke sesi sosialisasi yang dipandu oleh Kanit Binmas Polsek Tulangan, Aiptu Hendrix. Dalam paparannya, Aiptu Hendrix memaparkan berbagai bentuk bullying, mulai dari bullying verbal, fisik, hingga cyberbullying yang kini semakin marak dengan adanya media sosial. Ia juga memberikan tips kepada para siswa tentang bagaimana cara mengenali dan melaporkan tindakan bullying jika mereka atau teman-temannya menjadi korban. “Anak-anak harus berani berbicara dan melapor jika ada tindakan yang membuat mereka merasa terintimidasi. Kami di kepolisian siap mendampingi dan memberikan perlindungan kepada mereka,” ungkapnya.

Sesi sosialisasi ini tidak hanya berupa penyampaian materi, tetapi juga interaktif dengan adanya sesi tanya jawab. Para siswa SDN Janti 2 dengan semangat mengajukan berbagai pertanyaan terkait bullying, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap topik yang disampaikan. Salah satu siswa dari kelas 5 bertanya tentang bagaimana cara menghadapi teman yang sering mengolok-olok. Aiptu Hendrix menjelaskan bahwa tindakan bullying harus dihadapi dengan keberanian untuk melapor kepada guru atau orang dewasa yang bisa dipercaya, sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan.

Puncak dari kegiatan ini adalah Deklarasi Gerakan Anti-Bullying, di mana seluruh siswa, guru, dan pihak kepolisian bersama-sama menyatakan komitmen untuk menolak segala bentuk tindakan bullying di sekolah. Dengan semangat yang menggebu, para siswa mengangkat tangan mereka seraya mengucapkan janji untuk tidak melakukan tindakan bullying dan siap melindungi teman-temannya dari intimidasi. Deklarasi ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk menciptakan budaya sekolah yang lebih inklusif dan penuh rasa hormat antar sesama.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu guru SDN Janti 2, memohon agar seluruh siswa dan staf sekolah selalu dilindungi dan dijauhkan dari segala bentuk perilaku yang merugikan. Suasana haru dan penuh kebersamaan terasa saat doa dipanjatkan, menandai penutupan acara yang penuh inspirasi dan edukasi ini.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan deklarasi ini, diharapkan seluruh elemen sekolah dapat lebih waspada dan proaktif dalam mencegah tindakan bullying. Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen SDN Janti 2 dan Polsek Tulangan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk intimidasi. Semoga gerakan ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Sidoarjo, bahkan di Indonesia, untuk turut serta dalam kampanye anti-bullying demi masa depan generasi muda yang lebih baik. ( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.