Sinergi PDI Perjuangan dan Gerindra di Tengah Tragedi Al-Khoziny

5

Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news| Duka masih menyelimuti Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, usai musibah runtuhnya bangunan musholla yang merenggut korban jiwa dari kalangan santri. Namun, di balik kesedihan yang menyayat hati itu, muncul sebuah pemandangan penuh harapan, Dua partai politik besar di Sidoarjo, PDI Perjuangan dan Gerindra, berdiri berdampingan, menanggalkan sekat politik, dan bersatu demi kemanusiaan.

 

Sejak detik pertama musibah terjadi, kedua partai ini langsung mengerahkan kader, relawan, hingga sumber daya mereka untuk mendirikan posko bantuan yang aktif 24 jam. Posko ini menjadi pusat koordinasi penanganan bencana, memastikan kebutuhan para santri, keluarga, relawan, dan petugas terpenuhi tanpa henti.

 

Bantuan yang diberikan PDI Perjuangan dan Gerindra tidak sekadar simbolis. Di lokasi, berdiri posko kesehatan dengan tenaga medis yang siaga, lengkap dengan ambulans untuk evakuasi darurat. Kader partai juga berjaga bergantian, memastikan pelayanan tidak pernah berhenti.

 

Untuk kebutuhan logistik, bantuan mengalir dalam berbagai bentuk seperti nasi bungkus, nasi kotak, mie instan, beras, buah-buahan segar, hingga minuman isotonik seperti Pocari Sweat. Semua itu tidak hanya diperuntukkan bagi para santri, tetapi juga keluarga korban, petugas penyelamat, bahkan awak media yang setiap hari meliput jalannya penanganan bencana.

 

Siqit Iman Basuki, S.T., Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sidoarjo, menegaskan bahwa komitmen ini sudah berjalan sejak hari pertama musibah.

 

” Sejak awal, ketua DPC Gerindra memerintahkan kami untuk segera turun. Kami mensupport penuh proses penanganan, dari logistik hingga ambulans siaga. Hari ini, fokus kami adalah membagikan jeruk, minuman bernutrisi dan nasi untuk semua yang membutuhkan,” ujarnya.

 

Sementara itu, Nadiah Bafaqih, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo, menyampaikan bahwa partainya pun bergerak cepat begitu mendengar kabar duka tersebut.

 

“PDI Perjuangan langsung membuka posko kesehatan, menyiapkan ambulans untuk evakuasi, serta menggalang pengadaan nasi kotak maupun nasi bungkus. Semuanya dikerahkan agar masyarakat, khususnya santri dan keluarganya bisa mendapatkan dukungan maksimal ditengah kondisi sulit ini,” ungkap nadiah.

 

Apa yang dilakukan PDI Perjuangan dan Gerindra di Sidoarjo ini menjadi pemandangan yang jarang terlihat,Dua partai dengan perbedaan ideologi dan warna politik, namun bisa bersatu dalam satu komitmen, membantu sesama. Di tengah tragedi, mereka menunjukkan bahwa kepedulian jauh lebih penting daripada rivalitas politik.

 

Masyarakat sekitar pun menyambut baik sinergi ini. Bagi para keluarga santri, kehadiran bantuan nyata dari dua partai besar memberi rasa tenang sekaligus menambah kekuatan untuk tetap tegar menghadapi musibah. Mereka melihat bahwa di saat-saat sulit, politik bisa benar-benar hadir sebagai alat untuk melayani rakyat.

 

Sinergi PDIP–Gerindra di lokasi bencana Ponpes Al-Khoziny menjadi bukti nyata bahwa kepedulian tidak mengenal batas. Perbedaan pandangan politik bisa disisihkan, berganti dengan semangat gotong royong dan persaudaraan.

 

Langkah ini menjadi teladan, bukan hanya untuk warga Sidoarjo, tetapi juga bagi bangsa Indonesia: bahwa ketika bencana datang, persatuan adalah kunci untuk bangkit kembali.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.