Suasana di Kampung Tambak Bayan Terlihat Ramai Menjelang Perayaan Tahun Baru Imlek 2573

983

 

Suasana Di Kampung Tambak Bayan Terlihat Ramai Menjelang Perayaan Tahun Baru Imlek 2573

PILAR Cakrawala Surabaya, Sabtu 29/1/2022 Suasana di Kampung Tambak Bayan terlihat ramai menjelang perayaan Imlek. Anak-anak yang tinggal di kawasan tersebut intens berkumpul. Selain bermain, anak-anak yang sebagian besar keturunan Tionghoa itu juga belajar membuat lampion.

Lim Kiem Hau salah satu warga tambak bayan mengatakan,Tahun ini memang lebih banyak lampion bunga. Supaya ada variasi.

Pria yang akrab disapa Gepeng itu aktif mendampingi anak-anak membuat hiasan khas Tionghoa. Selain mengajarkan cara pembuatannya, dia juga memberikan ceramah terkait filosofi lampion kepada anak-anak.

Menurut Gepeng,”Anak-anak sebenarnya punya keinginan besar untuk belajar membuat lampion. Namun, semangatnya masih naik turun. Mereka perlu motivasi lebih besar untuk konsisten, supaya ada generasi penerus dan tidak lupa akan tradisi Imlek khususnya di tambak bayan”Ujarnya.

”Di Tambak Bayan, proses pembuatan lampion merupakan tradisi rutin turun-temurun. Ini nguri-nguri sejarah,” Ucapnya.

Kekompakan warga tidak hanya ditunjukkan saat memproduksi, tetapi juga ketika memasangnya. Biasanya, lampion dipasang ramai-ramai saat mendekati Imlek.

Gepeng menambahkan,”Pembuatan lampion ini sudah berlangsung satu mingguan dengan di bantu oleh beberapa komunitas, mahasiswa dan warga sekitar tambak bayan.”

Dijadwalkan,warga Tambak Bayan juga menggelar pameran dan penjualan lampion.pameran akan di laksanakan tanggal 1-6/2/2022 Lokasi tambak bayan tengah 39-41 kec. Bubutan Kel alun alun contong aula tambak bayan.

“Hasil penjualan akan di donasikan untuk pembenahan gedung pertemuan warga yang rusak.”imbuhnya.

Suseno Ketua RT 2, RW2, Tambak Bayan Kelurahan Alun-Alun Contong mengatakan, bahwa Imlek tahun ini memang berbeda dibandingkan 2021. Suasananya lebih meriah. Proses penyambutan Imlek juga dilakukan lebih lama.

Kondisi itu berbeda dibandingkan tahun lalu. Pada 2021, ada larangan perayaan Imlek secara berlebihan.Masyarakat hanya diperbolehkan berdoa dan dilarang mengadakan acara yang mengundang kerumunan.Kebijakan tersebut berlaku di tengah maraknya kasus Covid-19.

”Tahun ini, kami sepakat untuk menggelar pameran lampion. Nanti kawasan Tambak Bayan dipenuhi aneka lampu,” kata Suseno.

Dia menyebut bahwa lampu hias yang dipasang itu akan dijual kepada masyarakat. Hasil penjualan dikumpulkan untuk merenovasi bekas kandang kuda.

Suseno mengatakan, renovasi amat penting. Sebab, bangunan pada era kolonial itu rusak parah. Sebagian temboknya telah mengelupas. Atapnya juga rusak parah.

Padahal, bekas bangunan milik warga Belanda itu cukup vital untuk warga Pecinan. Ada sekitar 30 KK yang tinggal di kompleks bekas kandang kuda tersebut. Mereka membuat kamar-kamar kecil berukuran sekitar 4 x 4 meter.

Suseno menegaskan,”Tahun Baru Imlek selalu menjadi momen istimewa bagi kampungnya. Itu tidak terlepas dari predikat Kampung Tambak Bayan yang dikenal sebagai permukiman warga Tionghoa tertua di Surabaya.”Pungkasnya

Tambak Bayan selalu menjadi pusat perhatian saat Imlek. Banyak orang yang datang untuk ikut merayakan Imlek. Tidak hanya pemasangan lampion. Ada juga doa bersama yang digelar warga. Selain itu, masyarakat melakukan tradisi unjung-unjung.(BS)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.