Wabup Hj. Mimik Idayana Gagas Aksi Lingkungan Berskala Besar: Ribuan Siswa SMAN 2 Sidoarjo Turun Tangan Bersihkan Taman Pinang–Gading Fajar

153

Sidoarjo//www.pilarcakrawala.news|Ada yang berbeda di kawasan Taman Pinang – Gading Fajar, Kabupaten Sidoarjo, pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025. Suasana biasanya yang tenang berubah menjadi pusat kegiatan luar biasa yang melibatkan ribuan orang. Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, hadir langsung memimpin sebuah gerakan peduli lingkungan yang melibatkan lebih dari seribu siswa SMAN 2 Sidoarjo, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), serta Satpol PP Kabupaten Sidoarjo.

Dengan mengenakan pakaian kerja kasual, Hj. Mimik Idayana tampak menyatu dengan para pelajar dan petugas kebersihan. Ia tak sekadar hadir secara simbolis, melainkan benar-benar terjun langsung ke titik-titik lokasi untuk memantau dan memberikan semangat. Aksi kerja bakti massal ini menyasar pembersihan sampah liar, gorong-gorong tersumbat, serta penataan lingkungan yang mulai tidak tertata akibat aktivitas keseharian masyarakat.

Wabup Sidoarjo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk mengedukasi generasi muda, terutama generasi Z, agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Menurutnya, perubahan pola pikir dan perilaku terhadap kebersihan harus dimulai sejak usia sekolah.

“Anak – anak muda kita adalah pemilik masa depan. Jika sejak sekarang mereka sudah memiliki kesadaran lingkungan, maka Sidoarjo di masa mendatang akan tumbuh menjadi daerah yang sehat, bersih, dan penuh peradaban,” ujar Hj. Mimik Idayana saat memberikan arahan di sela – sela kegiatan.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan gerakan moral yang harus menjadi budaya dan kebiasaan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia pendidikan dan pelaku usaha, untuk aktif berkontribusi menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.

Salah satu yang menarik dari kegiatan ini adalah pelibatan ribuan siswa dari SMAN 2 Sidoarjo. Dengan mengenakan seragam lapangan, para pelajar tampak antusias menyapu jalan, mengangkat tumpukan sampah, hingga membantu petugas DLHK membuka saluran air yang tersumbat. Kegiatan ini menjadi semacam “kelas terbuka” yang mempertemukan teori pelajaran dengan praktik kehidupan nyata.

Kepala SMAN 2 Sidoarjo, yang turut hadir mendampingi, mengungkapkan rasa bangganya. Ia menyebut kegiatan ini sebagai metode pembelajaran kontekstual yang sangat berharga.

“Anak – anak belajar langsung tentang tanggung jawab sosial, kerja tim, dan kepedulian terhadap lingkungan. Ini adalah pendidikan karakter yang luar biasa,” katanya.

Selain membersihkan area publik, Hj. Mimik Idayana juga menyempatkan diri berdialog dengan para pedagang kaki lima (PKL) yang menempati area sekitar Taman Pinang. Dalam dialog yang hangat namun tegas, Wabup mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lapak dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Kami tidak melarang penjenengan berjualan. Tapi marilah kita bersama – sama menjaga kebersihan. Jika gorong – gorong tersumbat, siapa yang rugi? Kita semua. Maka harus kita jaga bersama,”ujarnya kepada salah satu pedagang.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Sidoarjo akan segera melakukan penataan ulang kawasan PKL, bekerja sama dengan Satpol PP, agar keberadaan para pedagang tetap tertib, tidak mengganggu drainase, dan tetap menunjang estetika kawasan.

Aksi bersih-bersih yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB itu berakhir menjelang tengah hari. Namun semangat dan efeknya akan terus bergaung. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah ingin mengirimkan pesan kuat bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik petugas kebersihan.

Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Harapannya, aksi semacam ini dapat direplikasi di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo sebagai bagian dari gerakan budaya bersih yang berkelanjutan.

Dengan langkah seperti ini, Wabup Hj. Mimik Idayana tidak hanya menunjukkan kepemimpinan yang dekat dengan rakyat, tapi juga membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tindakan kecil dan konsisten. Ia menginspirasi bahwa menjadi pejabat tidak cukup hanya membuat kebijakan, tetapi juga harus memberi contoh nyata di lapangan.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.