Wabup Mimik Idayana Gelar Doa Tahlil Tujuh Hari, Kenang Para Korban Musibah Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny

19

SIDOARJO//www.pilarcakrawala.news|Malam penuh doa dan harapan menyelimuti Rumah Dinas Wakil Bupati Sidoarjo pada Rabu (1/10/2025). Puluhan warga, tokoh agama, hingga santri berkumpul dalam suasana khidmat, mengikuti rangkaian doa tahlil tujuh hari yang digelar Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana. Acara ini digelar khusus untuk mendoakan para korban tragedi memilukan ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Siwalan Panji, Kecamatan Buduran.

 

Musibah yang terjadi pada Senin (29/9/2025) itu menyisakan luka mendalam bagi dunia pesantren dan masyarakat Sidoarjo. Empat santri dinyatakan meninggal dunia, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka. Isak tangis keluarga dan santri sahabat mereka masih terdengar di sela-sela prosesi pemakaman hingga kini, seolah menjadi saksi betapa berat ujian yang harus mereka jalani.

 

Dalam doa bersama tersebut, lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema syahdu, dipimpin langsung oleh Ustadz Ali Muhyiddin dari Ponpes Baitun Ar Rohman Ar Rohim, Kecamatan Candi. Suaranya bergetar ketika memimpin doa, membuat banyak hadirin menitikkan air mata.
“Semoga para santri yang wafat diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosanya, dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Untuk mereka yang masih dalam perawatan, kita panjatkan doa agar segera diberikan kesembuhan dan kekuatan,” ucap Ustadz Ali dengan penuh haru.

 

Wakil Bupati Mimik Idayana dalam sambutannya menegaskan bahwa acara tahlil ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, khususnya keluarga besar Ponpes Al Khoziny. Ia menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam, sekaligus mengajak masyarakat untuk terus mempererat persaudaraan dan solidaritas di tengah musibah.
“Doa tahlil tujuh hari ini adalah bentuk ikhtiar kita bersama. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan dalam menerima ujian berat ini. Musibah ini adalah duka kita bersama, dan kita tidak boleh membiarkan mereka menghadapi cobaan ini sendirian,” ungkap Wabup Mimik dengan nada penuh empati.

 

Sejumlah warga yang hadir mengaku sangat terharu dengan inisiatif Wabup Sidoarjo. Mereka menilai doa bersama ini tidak hanya menguatkan keluarga korban, tetapi juga mengikat kembali rasa kebersamaan masyarakat. “Kami merasa sangat dihargai. Doa ini menjadi pelipur lara, sekaligus mengingatkan bahwa dalam duka pun kita tetap bisa bersama-sama saling menguatkan,” tutur salah seorang warga yang hadir.

 

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi reruntuhan dan penanganan para korban masih terus dilakukan. Relawan, aparat, hingga pemerintah daerah bekerja sama bahu-membahu untuk memastikan seluruh kebutuhan korban dan keluarganya terpenuhi. Dukungan logistik, bantuan medis, serta pendampingan psikologis juga terus diberikan, agar mereka yang terdampak bisa segera bangkit dari trauma.

 

Doa tahlil tujuh hari ini diharapkan bukan hanya menjadi momentum untuk mendoakan arwah para korban, tetapi juga menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat tentang pentingnya kebersamaan di tengah musibah. Kehadiran puluhan warga dan tokoh agama malam itu menjadi bukti bahwa Sidoarjo adalah daerah yang tidak pernah meninggalkan warganya dalam keadaan duka.

 

Dengan wajah penuh keikhlasan, Wabup Mimik menutup acara doa bersama dengan sebuah pesan menyentuh. ” Duka ini mungkin tidak akan pernah hilang dari ingatan kita. Tetapi doa dan kebersamaanlah yang akan menguatkan kita semua. Semoga Sidoarjo selalu dilindungi Allah SWT, dan keluarga besar Ponpes Al Khoziny senantiasa diberi kekuatan.”( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.