Wakil Bupati Sidoarjo Temui PKL Pepelegi dan Sawotratap: Siap Carikan Solusi Relokasi yang Lebih Manusiawi

281

SIDOARJO~www.pilarcakrawala.news|Di tengah ketegangan aksi unjuk rasa para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berlangsung di kawasan Pepelegi dan Sawotratap, Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana hadir secara langsung untuk menampung aspirasi dan memberikan solusi yang berkeadilan, Senin pagi (14/4/2025). Kehadiran orang nomor dua di Kabupaten Sidoarjo ini sekitar pukul 08.25 WIB disambut hangat oleh para pedagang yang selama ini menggantungkan hidup dari berjualan di area tersebut.

Para PKL, yang sebagian besar telah menempati lokasi itu selama 25 hingga 30 tahun, awalnya menolak rencana relokasi yang dicanangkan oleh Pemkab Sidoarjo. Mereka mengungkapkan kekhawatiran akan kehilangan mata pencaharian apabila dipindahkan dari tempat yang sudah menjadi sumber penghidupan mereka bertahun-tahun lamanya.

Dengan penuh empati, Hj. Mimik Idayana mendatangi langsung lokasi dan menyapa satu per satu para pedagang yang sedang melakukan aksi. Ia juga menyempatkan diri meninjau kondisi sungai yang berada di belakang deretan warung milik para PKL. Dari pantauannya, kondisi sungai cukup memprihatinkan karena mengalami pendangkalan yang cukup parah. Ia pun menegaskan perlunya dilakukan normalisasi sungai agar kawasan tersebut tidak menjadi langganan banjir.

“Saya melihat sendiri, sungainya dangkal. Ini berbahaya jika dibiarkan, bisa menyebabkan banjir. Maka dari itu, kita butuh normalisasi segera,” ujar Hj. Mimik di hadapan para pedagang.

Meski demikian, Hj. Mimik Idayana dengan tegas namun tetap mengedepankan pendekatan humanis menyampaikan bahwa relokasi tetap diperlukan demi penataan kota yang lebih baik. Ia meminta para PKL untuk bersabar dan percaya bahwa pemerintah daerah tidak akan lepas tangan terhadap nasib mereka.

“Tempat ini kondisinya sudah tidak layak. Maka, kami perintahkan untuk merelokasi, tetapi tolong sabar dulu ya. Kami tidak akan memutus rezeki panjenengan semua,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Satpol PP Sidoarjo telah melakukan sosialisasi selama tiga bulan dan telah mengirimkan tiga kali surat peringatan, sebagai bentuk tahapan prosedural penertiban. Namun, Hj. Mimik menegaskan bahwa pendekatan represif bukanlah solusi utama. Ia lebih memilih jalur dialog dan musyawarah.

Sebagai bentuk komitmen, Hj. Mimik menyatakan akan bernegosiasi langsung dengan manajemen Lotte Mart guna menyediakan lahan baru yang layak bagi para PKL.

“Saya akan negosiasi dengan Lotte Mart agar bisa menyediakan tempat untuk panjenengan semua. Saya minta izin, sementara lokasi dibongkar dulu untuk normalisasi, nanti teknisnya biar Dinas PU yang atur,” ungkapnya yang disambut teriakan semangat dari para pedagang, “Setujuuuu!”

Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa relokasi ini bukan untuk mematikan usaha para pedagang, melainkan untuk memberikan tempat yang lebih baik, lebih layak, dan tertata. Bahkan, Hj. Mimik menyebut bahwa Pemkab Sidoarjo siap membantu melalui program “Bedah Warung” yang menjadi bagian dari visi dan misi kepemimpinan Subandi-Mimik.

“Saya akan menyampaikan langsung hasil kunjungan ini kepada Pak Bupati H. Subandi. Sebab keputusan akhir ada di tangan beliau. Yang penting mari kita saling koordinasi, sabar, dan bersama-sama menata Sidoarjo agar lebih baik,” tutup Hj. Mimik dengan penuh harap.

Kunjungan Wakil Bupati ini setidaknya menjadi angin segar bagi para PKL yang sebelumnya dihantui ketidakpastian. Kini mereka menanti tindak lanjut dari janji negosiasi dan solusi yang lebih manusiawi dari pemerintah daerah.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.