YAYASAN SAPU JAGAT NUSANTARA, TEMUKAN BALITA PENDERITA LABIOSKIZIS DAN STUNTING DI DESA BECIRONGENGOR

0 310

Sidoarjo~www.pilarcakrawala.news|Ketua umum Yayasan Sapu Jagat Nusantara (YSJN) Sri Setyo Pertiwi, mengunjungi Naura Putri Annisa (1,8), balita penderita Labioskizis (bibir sumbing) dan stunting (Gizi buruk) di desa Becirongengor RT 02 RW 02 kecamatan Wonoayu kabupaten Sidoarjo pada Selasa (24/01/2023).

Didampingi Ketua Yayasan sapu Jagat Nusantara Sidoarjo Edi Susanto, Ning Tiwi panggilan akrab orang nomor 1 di YSJN ini berkesempatan memberikan perhatian dan juga santunan pada Naura di sela kesibukannya.

Naura (1,8) adalah anak pertama pasangan suami istri Ahmad Diyanto (25) dengan Indarwati (23) ini mengalami deformitas (kelainan) daerah mulut berupa celah atau sumbing, dengan tanda bibir atas bagian kanan dan bagian kiri tidak tumbuh bersatu dan munculnya celah.

Tidak hanya itu Naura juga mengalami Stunting (Gizi buruk), hingga di usianya yang sekarang 1 tahun 8 bulan masih memiliki berat badan 5 kg.

Sang Ibu Indarwati mengatakan,” kami Sudah membawa anak kami berobat kemana-mana sampai ke Rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya , dan di usia 10 bulan sudah pernah di lakukan operasi tetapi gagal.” ungkapnya.

Karena keterbatasan biaya operasi selanjutnya gagal di lakukan karena balita Naura mengalami stunting (gizi buruk),” sebenarnya anak kami harusnya sudah bisa di operasi kembali tetapi karena Berat badannya cuma 5 kg, maka operasi tidak bisa di lakukan sedangkan untuk menaikkan berat badannya di butuhkan susu khusus yang sangat mahal harganya dan kami tidak mampu membeli,”Ujarnya.

Mendengar ini, Ning Tiwi prihatin dan berjanji akan memberikan susu khusus untuk membantu perkembangan balita Naura agar proses pengobatan bisa di lanjutkan.

” Saya mohon bantuannya dari pemerintah maupun puskesmas setempat terutama pak kepala desa, bidan desa mohon di perhatikan ada warganya yang seperti ini, kalau kami ini kan relawan, tidak bisa intens datang setiap hari, kami keliling jadi saya mohon dinas terkait untuk membantu adik Naura,” Tutur ning Tiwi.

” Adik Naura adalah salah satu aset bangsa, generasi penerus bangsa , kita harus perhatikan begitu juga dengan gizinya,” imbuhnya.

Ning Tiwi merasa terharu di kala mendengar yang di sampaikan Indarwati merasa kesulitan mencari angkutan untuk membawa anaknya berobat yang menghabiskan dana hingga Rp. 500.000 rupiah sekali berobat ke RS. Dr. Soetomo Surabaya,” Seharusnya kan bisa di cover mobil/ambulance desa,” Ucap ning Tiwi.

Ketika awak media mengkonfirmasi ke pihak desa, Subekhan kepala desa Becirongengor di dampingi Babinsa kecamatan Wonoayu Samuri mengatakan, ” saya sebagai kepala desa dan juga pemerintahan desa selalu wellcome jika ada warga kami yang membutuhkan bantuan apapun,” Tuturnya.

Subekhan juga menjelaskan untuk kondisi balita Naura yang menderita bibir sumbing dan gizi buruk, ” kami juga sudah membantu melalui anggaran penanganan stunting kepada Naura dengan membelikan susu yang di anjurkan dokter, akan tetapi anggaran desa kami terbatas sehingga tidak bisa membantu setiap bulan,” Ungkapnya.

Subekhan berkomitment akan membantu transportasi dengan mobil siaga desa dalam proses pengobatan balita Naura. Sementara Indarwati merasa lega dan gembira atas perhatian pihak Kepala Desa dan Yayasan Sapu Jagat Nusantara kepada putrinya.

Indarwati berharap, ” saya hanya ingin anak saya sehat dan normal seperti anak anak lainnya.” pungkasnya.(As)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.