Bapak & 2 Anak Menderita Lumpuh, Ibu mengalami Buta Sebelah Sejak Kecil Warga Dari Desa Jiken Kecamatan Tulangan Butuh Uluran Tangan
Pilar Cakrawala ~ Sidoarjo|Sungguh miris, penelusuran tim relawan sosial gabungan dari Ketua Yayasan Sapu Jagad Nusantara Sidoarjo Edi Susanto, Lembaga Peduli Lingkungan Hidup Tapalkuda Nusantara Hana dan Nilam dari Media online Pilar Cakrawala menuju Desa Jiken RT 02 RW 01 Kecamatan Tulangan, Kab. Sidoarjo pada malam hari kemarin Kamis (16/06/2022) menemui keluarga yang kedua anaknya mengalami kaki dan tangan lumpuh Budi (32) dan kakak perempuannya, juga bapak Ardiono (62). Budi menderita kelumpuhan pada kedua kaki dan tangannya sejak 10 tahun yang lalu sedangkan Ardiono sudah 30 tahun yang lalu.
Keluarga ini sudah berusaha berobat ke RSUD Sidoarjo hingga ke RSUD dr. Soetomo Surabaya namun tidak ditemukan indikasi penyakitnya. Hanya tinggal istri Ardiono yaitu Wariyah (65) yang masih sehat meskipun usia yang lanjut tua dan dengan kondisi kekurangan pada mata sebelah kanan tidak dapat melihat sejak kecil, beliau menafkahi seluruh keluarganya dengan membuat dan berjualan lontong. “Ya kemampuan saya hanya bisa membuat lontong, saya jual untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Belum lagi mengurusi suami dan anak untuk mandi dan BAB harus di bopong ke kamar mandi” Ujar bu Wariyah.
“Kalau dikatakan berat ya sangat berat terlebih kami belum menerima bantuan seperti BLT atau PKH.” Tambah bu Wariyah lagi.
Ketika tim relawan masuk rumah dan menemui Budi, dengan susah payah Budi berusaha duduk, dengan tersenyum Budi menceritakan keluh kesahnya, “Saya tidak tahu apa penyebab penyakit saya ini, sebelum sakit saya bekerja namun secara bertahap kok kaki dan tangan saya sulit digerakkan karena lemas, terpaksa tidak dapat melanjutkan kerja sehingga saya coba usaha jual beli burung melalui online, Lumayan ada hasil namun ya lama kelamaan uang habis untuk kebutuhan sehari-hari.” Ucap Budi.
Ardiono hanya bisa rebahan di atas ranjang dalam kamarnya, “Saya sudah 30 tahun tiduran di kamar saja, hiburan ya hanya HP ini saja, Sudah 30 tahun tidak bisa menafkahi keluarga. Pekerjaan saya terakhir 30 tahun yang lalu membuat mainan anak-anak dari bambu yang kemudian saya jual, penyebab kelumpuhan saya dan anak-anak saya kalau menurut dokter tidak ada obatnya karena tidak bisa diketahui apa penyebabnya, Secara bertahap tiba-tiba kaki dan tangan lemas semua hingga tidak dapat berfungsi sama sekali, Sudah usaha pengobatan alternatif kemana saja namun belum ada hasilnya.” Ulas Ardiono lagi.

Setelah dari rumah pak Ardiono, tim relawan lanjut berkunjung ke rumah Kepala Desa Jiken Budiono. Dalam pertemuan itu Budiono menjelaskan, “Saya ini kepala desa baru,saya masih belum tahu bantuan apa saja yang sudah diterima warga saya, saya belum hafal, Besok bisa kita lanjutkan ke kantor desa untuk mengecek bantuan apa saja yang sudah pernah diterima pak Ardiono sekeluarga, Kami pernah mengajukan 2 warga kami untuk masuk dalam program PKH namun hingga kini belum ada jawaban jelas dari Dinsos, ya harapan saya ada perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat sekitar untuk meringankan penderitaan warga kami, kami sangat berterima kasih” pungkas Budiono.(Nlm)