Orang Tua Balita Penderita Kelainan Yang Menyebabkan Bayi Tidak Memiliki Lubang Anus Berharap Bantuan Dari Pemkab Sidoarjo

612

Pilar Cakrawala ~ Sidoarjo, Minggu 16/1/2022 Seorang anak balita berusia 2 tahun di Desa ketegan RT 04 RW 02 kecamatan Tanggulangin sidoarjo, Jawa Timur menderita Antresia Ani atau kelainan yang menyebabkan bayi tidak memiliki lubang anus.

Nurul Hidayati orang tua balita menjelaskan ,Fungsi saluran pencernaan bayi tersebut bisa berjalan dengan normal lewat operasi, namun terkendala biaya.

Ketika lahir,Muhammad Haidar Dhanu Abrisam (2) diketahui mengalami kelainan bawaan yang membuat anusnya tidak terbentuk dengan sempurna.

Dhanu tidak memiliki lubang anus, akibatnya hingga usia 2 tahun Dhanu tidak bisa mengeluarkan kotoran secara normal.

Kondisi ini membuat miris hati kedua orangtuanya warga ,Desa ketegan RT 04 RW 02 kecamatan Tanggulangin sidoarjo, Jawa Timur

Setiap hari Dhanu membawa kantong khusus untuk buang air besar dari lubang di perutnya di sebelah kiri.

Perutnya juga harus diperban dengan rapi agar kotoran dalam kantong tidak berceceran.

Lubang di perut merupakan salah satu cara agar anak balita ini bisa buang air besar. Namun agar kualitas hidup sang buah hati membaik kedua orangtua ingin Dhanu menjalani operasi agar bisa buang air besar melalui anus, namun mereka terkendala biaya.

Sang ayah bekerja sebagai karyawan swasta, untuk membeli kantong kolostomi penampung kotoran saja mereka kepayahan, sehingga orangtua membuat kantong kolostomi sendiri.

Nurul Hidayati menambahkan,Satu kantong kolostomi kurang lebih harganya mencapai sekitarRp 50 ribu dan setiap hari kantong tersebut harus diganti.

Dhanu adalah anak ketiga dari pasangan Hafid Nurussoba (41)dan Nurul Hidayati (40), Dalam keterbatasan, kedua orangtua berusaha memenuhi asupan gizi Dhanu.

Menurut cerita dari Nurul (ibu bayi), awalnya pada saat melahirkan bayi Dhanu pada 10 Januari 2020 lalu, secara Caesar di RSUD dr. Soetomo Surabaya, tidak mengetahui kalau bayinya tidak mempunyai anus.

Lanjut Nurul, setelah beberapa jam kelahiran, dokter bilang kalau si bayi ini tidak mempunyai lubang anus. Setelah berkata seperti itu, akhirnya pihak rumah sakit langsung mengambil tindakan dengan melakukan operasi (dibuatkan pembuangan air besar di samping perut sebelah kiri). Karena sebelum operasi yang dilaksanakan pada pukul 02.00 Wib tengah malam (lahir pukul 13.00 Wib siang), pihak rumah sakit memberitahu kalau si bayi sempat membuang air besar melalui lubang alat kelaminnya berbarengan dengan air kencing.

“Lahir 10 Januari 2020, si anak baru diperbolehkan pulang pada tanggal 28 Januari 2020 (pasca operasi), Kemudian kontrol setiap satu Minggu sekali selama 3x, Setelah kontrol ketiga, pihak RS mendaftarkan si bayi untuk operasi kedua, Namun hingga saat ini, operasi belum juga dilaksanakan, kami hanya menunggu kabar dari rumah sakit sampai saat ini,” terangnya.

Selama si bayi sudah dirumah juga mengikuti pos yandu desa hingga sekarang. Bidan desa sudah mengetahui bahwa bayi Dhanu ini menderita sakit (tidak mempunyai lubang anus), pihak bidan memberi jatah susu protein dari Puskesmas hingga sekarang. untuk tindakan penyembuhan si bayi, bidan desa sudah memberikan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk diarahkan ke RSUD Sidoarjo.

“Saya diberi SKTM untuk digunakan ke RSUD Sidoarjo,  tetapi saya bingung pada waktu itu karena harus kerumah sakit dan kami tidak faham prosedurnya, Akhirnya saya bersama suami membawa anak ke RSUD Sidoarjo, Setelah sampai disana kami pun disarankan untuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya, karena penanganan operasi awal dilakukan di Surabaya,” ujarnya.

“Kami sebagai Orang tua berharap, supaya ada bantuan khususnya kepada pemerintah agar pelaksanaan operasi selanjutnya dipercepat karena hingga 2 tahun ini tidak ada kabar lagi dari pihak terkait, namun sama seperti orangtua lain saya ingin buah hatinya Dhanu bisa tumbuh sehat dan ceria.”pungkasnya.(BS)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.