Ruwah Desa Ganggang Panjang: Tradisi Sakral untuk Keberkahan dan Persatuan Warga

420

SIDOARJO~ www.pilarcakrawala.news|23 Februari 2025 Desa Ganggang Panjang, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, kembali menggelar tradisi tahunan Ruwah Desa sebagai bentuk doa bersama demi keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan masyarakat. Acara ini digelar dengan penuh semangat dan antusiasme di pendopo Balai Desa Ganggang Panjang, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat serta pemerintah daerah. Sebagai puncak acara, disuguhkan pagelaran seni tradisional wayang kulit dengan dalang ternama, Ki Purnawan Taruna Aji, yang membawakan lakon “Wahyu Makutarama”, sebuah kisah penuh makna yang sarat akan nilai-nilai kepemimpinan dan kebajikan.

Ruwah Desa merupakan tradisi sakral yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Jawa. Dalam wawancara dengan awak media Pilarcakrawala, Kepala Desa Ganggang Panjang, Muh. Adenan, menegaskan pentingnya menjaga tradisi ini sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus tetap hidup di tengah masyarakat modern.

“Tradisi Ruwah Desa adalah wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki dan berkah yang telah diberikan kepada desa ini. Selain itu, ini juga menjadi sarana untuk berdoa bersama agar desa dijauhkan dari segala musibah dan marabahaya. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat bisa lebih rukun, guyub, dan menjaga nilai-nilai kebersamaan,” ujar Muh. Adenan.

Tak hanya warga desa, acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolsek Tanggulangin Kompol Anggono Jaya beserta anggota, Danramil Tanggulangin Kapten Arh Sudarsono, SH beserta anggota, serta Camat Tanggulangin Sabino Mariano, S.Sos, M.KP. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pelestarian budaya sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban jalannya acara.

Suasana semakin semarak dengan hadirnya ratusan warga yang antusias menyaksikan pertunjukan wayang kulit. Kisah “Wahyu Makutarama” yang dimainkan dengan apik oleh Ki Purnawan Taruna Aji berhasil menghipnotis para penonton dengan alur cerita yang menarik serta petuah moral yang mendalam. Salah seorang warga, Solikin, mengungkapkan kebahagiaannya atas terselenggaranya acara ini.

“Ruwah Desa adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Saya sangat senang dan bangga melihat masyarakat masih antusias dalam mengikuti tradisi ini. Acara ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga,” ungkap Solikin.

Selain pagelaran seni, Ruwah Desa di Desa Ganggang Panjang juga diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Warga bersama perangkat desa mengadakan doa bersama, tumpengan, dan berbagai acara adat yang memperkuat ikatan kebersamaan. Hal ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk saling mendukung dan menjaga harmoni di lingkungan desa.

Dengan semangat kebersamaan yang tinggi serta dukungan penuh dari berbagai elemen, Ruwah Desa tahun ini berjalan dengan sukses dan penuh makna. Diharapkan, tradisi ini tetap bertahan dan semakin berkembang sebagai salah satu bentuk kekayaan budaya yang memperkuat jati diri masyarakat Desa Ganggang Panjang. Dengan terus melestarikan budaya lokal, masyarakat tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.( ED s )

Get real time updates directly on you device, subscribe now.