Sidoarjo~www.pilarcakrawala.news|Komunitas Scooter Mubeng Saksenenge kembali berkibar setelah sekian lama tidak eksist di dunia perjalanan, kini Komunitas tersebut eksist dan bergerak berbuat kebaikan dengan menggelar bakti sosial di wilayah Pemdes Gempolsari Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo menjadi jujukan SMS untuk berbagi paket sembako mengendarai sepeda motor Scooter Mubeng Saksenenge Vespa Piaggio 4 tax yang terbaru, hari ini rabu tanggal 25/10/23.
“Komunitas SMS yang senantiasa bersepeda motor mubeng mubeng saksenenge kemanapun yang mereka suka , selalu kompak dan seirama, bahkan Scooter Vespa Piaggionya pun bisa dilihat sama.
Disampaikan, komunitas club’ Scooter Mubeng Saksenenge berjumlah 100 anggota yang keseluruhan personil Polresta Sidoarjo, dan diketahui Ketua Komunitas Scooter Mubeng Saksenenge tak lain bernama pak Wahyu.
Lanjut Wahyu menjelaskan, “sembari bersepeda motor mubeng saksenenge disini kami juga memantau Harkamtibmas wilayah demi terciptanya keamanan/kondusifitas, hingga tepat di Desa Gempolsari kita undang 30 warga masyarakat ibu ibu kaum manula kita salurkan sedikit paket sembako bagi mereka”.
“Dan Alhamdulillah untuk wilayah Pedesaan Gempolsari warga masyarakatnya guyub dan rukun, cinta damai, berkat binaan Forkopimca Tanggulangin bila mendapatkan sedikit permasalahan selalu diselesaikan ditingkat bawah dulu, terima kasih banyak kepada institusi setingkat Pedesaan atau Bhabinkamtibmas juga Babinsa Tanggulangin yang peduli kedamaian, semoga Desa Gempolsari tetap kondusif”, imbuhnya.
“Ibu lbu warga masyarakat setempat selang menerima baksos/paket sembako dari Polresta Sidoarjo mengucapkan terima kasih banyak atas kepedulian Polisi Sidoarjo”, ucapnya.
Lanjut Kades Gempolsari Abd Haris,”saya sangat berterima kasih atas kedatangan dan kunjungan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro SH SIK MH ke pemdes kami, dan terima kasih pula atas kepedulian Polresta Sidoarjo ke warga masyarakat kami, semoga sinergitas kepolisian silaturahmi bersama masyarakat kecil terus bergulir tanpa batas akhir”, celetuknya. ( Nic)