PAGELARAN WAYANG KULIT MERIAHKAN RUWAH DESA JIKEN: KI DALANG H.SOEGILAR KONDO BAWONO MEMUKAU PARA PENONTON

0 129

Sidoarjo~www.pilarcakrawala.news|Desa Jiken, yang terletak di kabupaten Sidoarjo, merayakan ruwah desa mereka dengan suatu acara yang tak terlupakan pada hari Senin 4 Maret 2024.

Di bawah cahaya lampu minyak tradisional, Ki Dalang H. Soegilar Kondo Bawono memainkan wayang dengan lakon kincir keraton dengan kepiawaian yang memukau.

Keindahan alunan gamelan yang khas menyambut kedatangan penonton yang meramaikan malam itu. Di antara mereka, para pejabat dan tokoh penting turut hadir untuk menyaksikan keajaiban seni tradisional ini. Sekcam Tulangan yang mewakili camat, kepala desa jiken beserta perangkatnya, ketua BPD Bapak Kariadi, Kapolsek Tulangan, Danramil Tulangan, Babinsa jiken, serta Babinkamtibmas jiken memberikan dukungan penuh untuk acara ini.

Kapolsek Tulangan beserta Danramil Tulangan.

Tidak hanya para pejabat dan aparat keamanan yang turut memeriahkan suasana, namun juga tokoh masyarakat dan tokoh agama yang menjadikan acara ini semakin berwarna dan berkesan. Dalam gemerlap cahaya lampu wayang, mereka semua menyatu dalam kekaguman terhadap keindahan budaya lokal yang dihadirkan secara megah di atas panggung.

Kepala Desa Jiken menyatakan, “Pagelaran wayang kulit ini bukan sekedar hiburan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang harus kita lestarikan dan banggakan. Semoga kehadiran kami semua dapat memberikan dukungan bagi kelangsungan keberlangsungan tradisi ini.”

Acara ini tak hanya memanjakan mata dan telinga, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan di antara warga desa. Semoga semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya tradisional ini terus berkobar di hati masyarakat Desa Jiken dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Kepala Desa Jiken menambahkan pada awak media pilarcakrawala, Dengan sorot mata yang penuh semangat, beliau menegaskan arti mendalam acara ini,”Saat kita tengah menikmati keindahan budaya leluhur, kita juga sedang menjaga identitas dan kebersamaan. Pagelaran ini adalah cerminan cinta kita pada warisan nenek moyang yang harus kita pelihara bersama dengan sepenuh hati.”

Pertanyaan yang penuh makna ini tak hanya menggarisbawahi keberhasilan pagelaran wayang kulit sebagai bentuk pelestarian budaya, tetapi juga sebagai medium untuk mempererat ikatan sosial di masyarakat.

Dalam sentuhan kelembutan suaranya, Kepala Desa Jiken menggambarkan bagaimana kehadiran mereka di sana adalah bagian dari upaya masyarakat untuk membangun dan melestarikan kekayaan budaya yang begitu berharga.

Acara yang penuh warna ini menjadi bukti konkret bahwa tradisi budaya tidak hanya hidup, tetapi juga berkembang pesat di tengah arus modernisasi. Kepala Desa Jiken, dengan tegas dan penuh keyakinan, mewakili semangat dan kebanggaan yang terus berkobar di hati masyarakat setempat.

Dengan penuh harap, beliau menyimpulkan,”Semoga pesan cinta dan kebersamaan yang kita sampaikan hari ini dapat menjadi cahaya yang terus menerangi jalan kita ke depan. Bersama -sama kita menjaga, melestarikan, dan menghormati warisan budaya kita, untuk masa depan yang lebih baik.”

Pernyataan yang penuh inspirasi ini mencerminkan komitmen yang kuat dan kebanggaan yang tulus dari Desa Jiken dalam menjaga dan memperkaya khazanah budaya lokal mereka.(ED s)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.