Festival Rujak Uleg kembali di Gelar di Surabaya

0 195

Pilar Cakrawala ~ Surabaya|Festival Rujak Uleg kembali digelar Surabaya setelah dua tahun vakum karena situasi pandemi Covid-19. Minggu (22/5/2022).Festival tersebut diselenggarakan dalam menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729.

Sebanyak 700 peserta memeriahkan festival kuliner yang digelar sepanjang Jalan Kembang Jepun, (Kya-kya) Surabaya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati 700 peserta itu datang dari berbagai kalangan.

Dia menjelaskan para peserta itu terdiri dari perwakilan komunitas adat dan ekspatriat, mahasiswa asing di Surabaya, dan perhotelan.

“Juga ada dari perwakilan masing-masing kecamatan dan PD (perangkat daerah) di lingkungan Pemkot Surabaya serta masyarakat umum,” Kata Wiwiek.

“Festival tersebut juga akan melibatkan kurang lebih 50 usaha mikro Kecil dan menengah (UMKM) kuliner di Kota Surabaya.”Ucapnya.

Festival tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Rencananya juga dihadiri Gubernur Jawa Timur beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Korps Konsulat di Surabaya.

Menurut dia, keberagaman peserta dan komunitas yang hadir selaras dengan tagline HJKS ke-729 yaitu “Sinergi Kuat untuk Surabaya Hebat”. Terlebih lagi, rujak cingur telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI pada tahun 2021 sebagai makanan yang menjadi simbol dan ciri khas Kota Surabaya.

“Munculnya rujak cingur sebagai makanan rakyat tidak dapat dilepaskan dari peranan petis yang menjadi penyedap rasa dan menjadi bahan dasar olahan rujak cingur, Di Surabaya terdapat warung makan Rujak Cingur Genteng Durasim yang berdiri sejak tahun 1938.” Tambahnya.

Keseriusan dan ketelatenan dari berbagai pemangku kepentingan mampu mempertahankan cita rasa dan melestarikan rujak cingur dari generasi ke generasi.

Oleh karena itu, Rujak Cingur ditetapkan sebagai Warisan Budaya,mengingat pentingnya warisan budaya sebagai ciri khas dan jati diri bangsa Indonesia.

Meski demikian, munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, tak luput dari perhatian Pemkot Surabaya. Untuk itu, Pemkot Surabaya menjalin kerja sama dengan Rumah Potong Hewan (RPH) untuk memastikan semua cingur yang digunakan oleh peserta higienis dan tidak terinfeksi penyakit. Seluruh peserta Festival Rujak Uleg menggunakan cingur yang disuplai oleh RPH dan sudah terjamin kualitasnya.

Dian salah satu pengunjung festival rujak uleg Surabaya mengatakan, sangat merasa senang untuk festival rujak uleg di adakan lagi yang selama ini telah lama vakum karena pandemi.

“Dalam kesempatan ini bisa mengajak keluarga jalan jalan apalagi ini hari libur dan sekaligus menikmati santapan rujak uleg.” Pungkas Dian.(BS)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.