Ratusan Warga di Dua Desa di Kecamatan Taman, Sidoarjo Menggelar Demo di Pasar Sepanjang, Kecamatan Taman, Sidoarjo

0 172

Sidoarjo~www.pilarcakrawala.news|Sidoarjo,Ratusan warga di dua Desa di Kecamatan Taman, Sidoarjo menggelar demo tuntut agar pemerintah menutup pasar unggas yang ada di Pasar Sepanjang, Kecamatan Taman, Sidoarjo karena di anggap mencemari lingkungan, Kamis (17/11/2022).

Massa yang didominasi emak-emak itu tampak berkumpul di Ponpes Bahauddin Ngelom, Taman dan melakukan longmarch ke Pasar Unggas Taman dengan membentangkan spanduk dengan berbagai tuntutan.

Saat melakukan longmarch, mereka tampak menutup badan jalan, sesampai di pasar unggas selanjutnya mereka melakukan doa bersama di Makam Mbah Wali Dirjo Djoyo Ulomo. Aksi ini sempat membuat arus lalu lintas dua arah macet.

Tuntutan warga mendesak Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk menutup produksi pemotongan unggas yang ada di dalam kompleks pasar.

Nanang Qosim, kordinator aksi mengatakan, semenjak adanya pemotongan unggas di Pasar Sepanjang, warga di dua desa di antaranya Wonocolo dan Ngelom, terganggu dengan adanya limbah seperti bulu dan kotoran unggas.

Dia bersama warga lain mendesak agar Pasar Sepanjang dikembalikan sebagaimana fungsinya. “Jadi tuntutan kami, tutup tempat pemotongan unggas di pasar dan kembalikan fungsinya sebagai tempat jual beli, bukan produksi dari hewan unggas,” ucapnya.

Oleh karena itu pihaknya berharap kepada pihak terkait baik dinas pasar maupun bupati sidoarjo dapat menyelesaikan masalah ini. “Karena para pedagang pasar itu sudah membayar retribusi sehingga harus ada ketegasan dari PT Pasar maupun pemerintah kabupaten untuk menertibkan mereka yang melakukan usaha tidak pada tempatnya,” ujarnya.

Nanang juga menjelaskan, bahwa di Desa Wonocolo dan Ngelom setidaknya ada 4 RT yang terdampak akan pemotongan unggas yang ada di Pasar Sepanjang itu.

“Tidak hanya pada air sungai yang keruh berwarna hitam dan bau tetapi juga pada sumur-sumur warga yang kalau musim hujan kadang keluar belatung di rumah-rumah warga. Selain itu udara juga mencemari di rumah-rumah warga misalnya di ngelom di RT 3 dan RT 2 kalau di Wonocolo ada di RT 5 dan RT 14 itu yang paling terdampak bagi adanya limbah hasil pemotongan unggas yang ada di pasar taman,” ungkapnya.

“Selain mengakibatkan limbah pasar unggas juga menggusur makam dari Wali yang dihormati di sekitar sepanjang yang bernama Mbah Dirjo Joyo ulomo sehingga pemerintah penting untuk merevitalisasi makam tersebut,” pungkasnya.(Bs)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.