Resepsi Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 729 Berlangsung Meriah

0 218

Pilar Cakrawala ~ Surabaya|(31/5/2022) Resepsi Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 729 berlangsung meriah. Tak hanya upacara, rangkaian kegiatan yang berlangsung di Halaman Balai Kota Surabaya ini juga diisi dengan potong tumpeng seberat 729 kg dan di isi pertunjukan seni oleh ratusan pelajar hingga seniman di Surabaya.

 

Gelaran resepsi ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya yang berlangsung di tengah pandemi. Tahun ini, gelaran resepsi kembali digelar semarak. Selain mengikutsertakan ratusan seniman, ratusan undangan terlihat hadir.

 

Di hari Jadi ke-729 Kota Surabaya wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga menerima Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dari Senior Manager MURI Jusuf Ngadri .

 

Acara berjalan semarak setelah ratusan remaja menampilkan kolaborasi. Mereka terdiri dari 240 penari dari berbagai komunitas dan sanggar tari, pelajar berprestasi, hingga seniman di Surabaya. Selain itu, juga didukung 100 seniman musik.

 

Mulai dari seniman musik tradisional, modern, hingga kolaborasi di antara keduanya. Kemudian, para seniman Reog Ponorogo, Tari Remo, Barongsai, Leang-Leong dan sejumlah freestyle dancer juga tak kalah unjuk kebolehan dalam satu rangkaian cerita besar.

 

Acara yang dihadiri perwakilan dari negara sahabat di Surabaya ini mendapat antusias tinggi. Mereka berdecak kagum dengan penampilan arek-arek Surabaya.

 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji nampak memimpin jalannya upacara. Mereka bersama para undangan mengenakan pakaian khas Surabaya.

 

Saat ditemui seusai acara, Cak Eri menjelaskan, bahwa tampilan kesenian tersebut menjadi simbol keragaman yang tumbuh di Kota Pahlawan.

 

“Di Surabaya memang tumbuh berbagai macam kebudayaan. Surabaya ini terdiri dari semua agama. Terdiri dari semua budaya,” katanya.

 

Sekalipun, masing-masing berkolaborasi untuk menjadi satu kesatuan utuh memakmurkan warga.

 

“Karena itu, meskipun Surabaya berbeda agama, suku, dan ras, tapi kita satu Surabaya. Surabaya adalah NKRI,” tegas Cak Eri.

 

“Tidak ada agama yang tidak nyaman. Budaya arek di Surabaya menjadi rumah yang nyaman untuk semua agama, budaya, ras, maupun suku,” lanjutnya.

 

Selain tampilan seni, acara ini juga diisi dengan Kirab Panji Kota Surabaya ke lokasi resepsi. Kemudian, pemberian penghargaan kepada sejumlah forkopimda, warga, hingga siswa berprestasi.(BS)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.