SuasanaTahun Baru Imlek di Kampung Tambak Bayan surabaya

0 387

Pilar Cakrawala ~ Surabaya,Selasa 1/2/2022 Memasuki kampung tambak bayan RT 2 RW 2 Kelurahan Alun-alun Contong , mata langsung dimanjakan dengan hiasan lampion serta angpao yang menjuntai pada langit-langit jalan utama kampung.

SuasanaTahun Baru Imlek di Kampung Tambak Bayan kelurahan alun alun contong Surabaya dilakukan dengan berbagai perayaan. Sejak malam pergantian hari, warga mempersiapkan perayaan imlek.

Mereka mulai menata sesaji dan sembahyang mengirim doa kepada leluhur di rumahnya masing-masing. Beberapa sesaji di antaranya kue keranjang, jeruk, permen, cokelat dan juga lilin merah terlihat di kampung tambak bayan Surabaya ini.

Aroma dupa pun tercium menyengat di kampung yang dihuni oleh mayoritas Etnis Tionghoa. Berbagai tradisi hiburan juga dipertunjukan untuk menghibur warga.salah satunya tarian barongsai.

“Ini tradisi dari lama, ada tradisi barongsai menyembah ke rumah-rumah dan mencari angpao, bagi-bagi kue keranjang dan permen juga,” kata Koordinator Pemuda Tambak Bayan, Lim Kem Hao yang sering di panggil gepeng di Kampung Tambak Bayan.

Warga ramai-ramai berkumpul di halaman Yayasan Darma Mulia dan juga gang-gang kampung menyaksikan atraksi barongsai.

Cak dan Ning Surabaya

Nampak juga lampion dengan berbagai model serta ukuran dan juga gantungan-gantungan angpoa menghiasi sepanjang gang-gang rumah warga di Tambak Bayan.Hadir juga dalam kegiatan ini cak dan Ning Surabaya.

Di kampung tambak bayan sendiri selain warga tionghoa ada juga warga yang beragama Islam yang ikut merayakan Imlek.

Seperti halnya yang dilakukan Sumiati warga tambak bayan, Saat ditemui di kediamannya, wanita yang memiliki nama Tionghoa Lie Syume ini nampak tengah menyiapkan pernak-pernik menyambut Imlek.

Kendati telah memeluk agama Islam, Sumiati mengaku tak bisa meninggalkan kebudayaan leluhurnya. Saban tahun, Sumiati tetap mengenalkan tradisi ini kepada anak-anaknya.

“Ya, saya muslim karena ikut suami, dan saya juga merayakan Imlek,” kata Sumiati kepada Pilar cakrawala, Senin (1/2/2022).

Sumiati mengatakan wajar melaksanakan prosesi sembahyang jelang Imlek karena ia keturunan Tionghoa. Saat Imlek, ia mengirimkan doa dan penghormatan kepada orang tuanya yang telah meninggal, serta kepada para leluhurnya di Kampung Tambak Bayan.

“Ini tradisi setiap tahun. Saya melakukannya untuk menghormati leluhur saya saja. Makanya anak-anak saya juga saya ajak untuk sembahyang, mengirim doa kepada orang tua yang sudah meninggal,” tuturnya.

Salah satu pengunjung dari Sidoarjo Anisa mengatakan,”Seru sekali acaranya. Ini pertama kali datang ke kampung ini ketika Imlek. Bisa melihat atraksi barongsai bersama kedua anak.

Menurutnya, Kampung Tambak Bayan merupakan destinasi yang unik dan menarik di Surabaya.serta bisa mengenalkan tradisi Imlek ke anak anaknya.(BS)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Leave A Reply

Your email address will not be published.