Pilar Cakrawala ~ Surabaya|Front Kolosal Soerabaja mementaskan drama teatrikal di tugu pahlawan , Surabaya Minggu (20/3/2022) dengan lakon Alap-alap Simokerto di hadapan putra Letnan Achijat, salah satu tokoh pertempuran 10 November 1945.
Robet bayoned menceritakan ,Alap-alap Simokerto adalah legenda heroik yang populer di kalangan masyarakat Kota Pahlawan. Letnan Achijat sendiri dikenal sebagai pasukan Alap-alap Simokerto.
Nama Letnan Achijat justru moncer setelah 50 tahun peristiwa itu terjadi. Karena ia harus menyembunyikan identitasnya agar tidak menjadi incaran peradilan kejahatan perang atas tewasnya Brigjend Mallaby sebagai pemicu pertempuran 10 November.
Baca Juga :
https://www.pilarcakrawala.news/mpp-case-manager-alat-penting-dalam-persaingan-rumah-sakit
Meskipun hingga saat ini hal tersebut masih menjadi misteri. Lantaran, anggota Laskar Hizbullah itu tidak pernah mengakuinya secara terbuka bahkan hingga saat tutup usia pada tahun 1976 (48 tahun).
Beberapa dokumen Inggris menyatakan jika pelaku penembakan Mallaby adalah sniper berusia 16-17 tahun. Letnan Achijat pada waktu tersebut berusia 17 tahun. Ia juga seorang sniper handal. Namun ada juga yang mengaku pelaku berusia di atas 30 tahun.
“Kebenaran fakta sejarah itu masih menjadi misteri hingga kini, Karena Letnan Achijat seolah menutup rapat perjuangannya hingga akhir hayat.”Ucap Robet bayoned.
Di sela-sela penonton nampak juga Nurmansyah Achijat, putra sang letnan dan kerabat menyaksikan pementasan drama teatrikal yang di mainkan front kolosal Soerabaia.
Baca Juga :
Dodik salah satu pemain front kolosal serabaja mengatakan,”Saya sangat senang sekali bisa bergabung dengan front kolosal Soerabaja, karena ini merupakan kegiatan yang sangat bagus sangat mengedukasi sekali.”Pungkasnya.(BS)